Kanker Payudara, Bisakah Dicegah?

Pemeriksaan payudara sendiri penting dilakukan secara rutin.

AP
Hasil mammogram payudara, tes untuk mendeteksi kanker. Pemeriksaan payudara sendiri penting dilakukan sebagai bentuk deteksi dini kanker payudara.
Rep: Farah Noersativa Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Faktor risiko kanker payudara penting untuk diketahui. Dengan begitu, orang akan lebih waspada.

"Dengan mengenalinya, maka kita bisa melihat mana saja faktor risiko yang bisa dimobilisasi atau bisa ditoleransi," jelas Prof Ami Ashari dalam webinar Yayasan Kanker Indonesia (YKI), dikutip sabtu (30/10).

Baca Juga



Ami menjelaskan, ada tiga langkah preventif yang bisa dilakukan perempuan terkait kanker payudara. Ada pencegahan primer, sekunder, dan tersier.

Salah satu langkah pencegahan primer adalah dengan melakukan perubahan gaya hidup. Ami mengungkapkan, gaya hidup termasuk faktor risiko kanker payudara yang bisa dimodifikasi.

"Sementara, kita tidak bisa melakukan modifikasi faktor-faktor risiko yang lainnya yang memang sulit, seperti usia," jelas konsultan hematologi-onkologi medik ini.

Selain itu, melakukan pemeriksaan payudara sendiri alias Sadari juga merupakan bentuk pencegahan primer. Orang tua dapat mengajari anak-anak perempuannya untuk melakukan Sadari dan mengetahui tanda-tanda payudara normal dan abnormal.

"Caranya menghadap ke cermin, melihat bagaimana postur payudara kanan dan kirinya," kata Ami.

Lakukan Sadari setiap bulan pada satu atau dua pekan setelah masa haid berakhir, terutama bagi perempuan di usia muda. Sebab, usia muda lebih berisiko kanker payudara tripel negatif, yakni kanker yang tidak merespons terhadap terapi hormon, endokrin, atau terapi yang ditargetkan khusus ke reseptor Her2..

Sementara itu, langkah pencegahan sekunder dilakukan dengan cara mendeteksi tanda-tanda kanker payudara sedini mungkin. Perempuan yang berusia 20 tahun ke atas yang harus mulai memeriksakan secara berkala kesehatannya, termasuk kesehatan payudara.

Pemeriksaan kanker payudara sedini mungkin harus dilakukan oleh semua perempuan mulai berapapun usianya. Sebab, kanker payudara triple negatif dapat terjadi pada perempuan usia muda.

Pemeriksaan sedini mungkin itu diperlukan untuk mengetahui apakah ada kecurigaan dalam Sadari, dan menemukan tanda-tanda abnormalitas dari apa yang ditemukan. Segera langsung ke dokter ahlinya untuk mendapatkan pemeriksaan lengkap.

"Ada mamografi, USG, dan lain-lain sehingga nanti dipastikan apakah ini memang benar-benar kanker payudara atau tidak," jelas dia.

Diketahui sedini mungkin, angka harapan hidup lima tahun penderita kanker payudara bisa lebih tinggi. Angkanya bisa lebih dari 95 persen. Artinya, risiko kematian akibat kanker payudara dapat dicegah.

Lalu, pencegahan tersier merupakan pencegahan yang dilakukan oleh orang yang sudah dinyatakan menderita kanker payudara agar kondisi tidak berlanjut memburuk. Caranya ialah dengan pengobatan setepat mungkin oleh ahlinya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler