Menko PMK Jadi Koordinator Pencegahan Lonjakan Covid Nataru

Presiden Jokowi beri arahan pada Menko PMK untuk cegah lonjakan Covid saat Nataru.

Republika/Abdan Syakura
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Rep: Dian Fath Risalah Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendapat arahan dari Presiden Jokowi untuk menangani Corona di momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin pada Senin (1/11) kemarin.

Baca Juga


"Bapak Presiden sudah memberikan arahan nanti pak Menko PMK yang akan menjadi koordinator untuk memastikan di Nataru tahun ini dan awal tahun mendatang tak akan terjadi lonjakan kasus konfirmasi," ujar Budi dalam konfrensi pers yang digelar secara daring.

Budi menyampaikan, dalam menghadapi momen liburan Nataru nanti, protokol kesehatan menjadi hal yang sangat penting untuk diterapkan, agar tidak terjadi lonjakan kasus lagi. Budi juga memastikan akan mati-matian mempertahankan tren positif saat ini, karena akan banyak event internasional besar pada tahun depan.

"Rencananya kami akan melakukan pilot project pertemuan internasional di tahun ini, pertama mungkin internasional kesehatan, juga bulu tangkis, dimana kita akan melihat di pilot project itu apa saja yang perlu diperbaiki agar nanti pertemuan internasional tahun depan jauh lebih siap dan teruji protokol kesehatannya," kata Budi.

Hadir dalam kesempatan yang sama, Muhadjir Effendy mengatakan bahwa periode Nataru akan diantisipasi oleh seluruh kementerian/lembaga. Hal-hal terutama menyangkut pembaruan aturan-aturan sangat diperlukan untuk mencegah penularan Covid-19.

"Beberapa aturan tersebut di antaranya mengenai pergerakan orang, lokasi wisata, pertokoan, dan lainnya. Langkah itu tetap diperkuat dengan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan (prokes) dan 3T (tracing, tracking, treatment)," ujarnya.

Menurut Muhadjir, kondisi saat ini secara agregat nasional mengalami penurunan angka penularan Covid-19. Namun demikian, meski ada penurunan kasus, baik pemerintah maupun masyarakat harus tetap waspada apalagi ada sekitar 131 kabupaten/kota yang tren kasusnya masih naik.

"Prokes tetap dijaga untuk mencegah penularan. Deteksi perjalanan luar negeri dan dalam negeri, kemudian PPKM juga harus deteksi lengkap dan sebisa mungkin dihindari penyekatan," katanya membacakan hasil kesimpulan ratas.

Pada kesempatan tersebut, ia pun menekankan Bali agar dapat menjadi perhatian khusus. Selain kerap menjadi salah satu lokasi tujuan wisata saat libur Nataru, pada bulan Maret, Mei, dan sepanjang tahun 2022 mendatang juga akan ada acara-acara besar berskala internasional di Bali yang mengundang banyak pimpinan negara sahabat.

"Untuk itu akan ada uji coba untuk acara internasional di Bali oleh Kemenkes. Supaya pimpinan daerah agar mengantisipasi langkah-langkah yang diperlukan jika di daerahnya akan dilaksanakan acara-acara internasional," ujarnya.

Selain mengantisipasi jelang Nataru, ungkap Menko PMK, pemerintah juga mengantisipasi dampak dilaksanakannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Kemenkes bekerja sama dengan Kemendikbudristek membuat aplikasi dan SOP (pro-active tracing) yang akan diterapkan di Indonesia dan terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi.

Di samping itu, pelaksanaan vaksinasi untuk lansia juga tetap difokuskan. Sedangkan untuk vaksinasi anak-anak akan dilaksanakan setelah ada izin dan diterapkan pada tahap awal di daerah yang sudah tinggi vaksinasi terhadap lansia.

"Vaksinasi akan dipercepat dengan target Desember 2021 untuk dosis 2 di atas 60 persen," ucapnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler