Siapa yang Berpotensi Kanker Prostat dan Cara Mencegahnya

Seiring bertambahnya usia, peluang seseorang terkena kanker prostat pun meningkat

www.freepik.com.
Kanker prostat (ilustrasi). Seiring bertambahnya usia, peluang seseorang terkena kanker prostat pun meningkat.
Rep: Flori Sidebang/Idealisa Masyrafina Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didiganosis menderita kanker prostat stadium awal. Rencananya SBY akan menjalani pengobatan ke luar negeri.

Dilansir laman cancer.org, kanker prostat adalah kanker yang terjadi pada prostat. Prostat adalah kelenjar kecil berbentuk kacang kenari pada pria yang menghasilkan cairan mani yang memberi nutrisi dan mengangkut sperma. Kanker prostat adalah kanker yang paling umum di antara pria setelah kanker kulit tetapi sering kali berhasil diobati.

Kanker prostat pada dasarnya adalah penyakit penuaan. Seiring bertambahnya usia, peluang seseorang terkena kanker prostat pun meningkat. Kanker prostat memiliki faktor risiko tertentu yang tidak dapat dihindari.

Baca Juga



"Namun, skrining dini dan sering dapat membantu memastikan jika Anda terkena kanker, didiagnosis, dan diobati sesegera mungkin," demikian dikutip dari laman John Hopkins Medicine, Selasa (2/11).

Pria di negara barat memiliki tingkat terkena kanker prostat yang jauh lebih tinggi dibandingkan pria di Asia. Meskipun tidak ada yang bisa menjelaskan fenomena ini secara pasti, para ahli menduga perbedaan dalam hal pola makan pria dari timur dan barat yang harus disalahkan.

Kebiasaan makan yang buruk dan pola makan yang sangat bergantung pada lemak dan protein hewani dapat menyebabkan kerusakan DNA dan menimbulkan kanker. Bahkan pria yang sudah berisiko lebih besar karena usia, ras, atau genetika dapat mengurangi peluang mereka terkena kanker prostat dengan menerapkan pola makan dan gaya hidup sehat.

Para peneliti tidak sepenuhnya memahami hubungan antara diet dan pencegahan kanker prostat. Namun, penelitian menunjukkan kebiasaan makan tertentu dapat membantu. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kanker prostat dengan menerapkan pola makan yang sehat.

1. Kurangi asupan lemak

Makan lebih sedikit lemak trans dan lemak jenuh. Fokus pada lemak sehat seperti asam lemak omega-3 dari kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan. Makanlah lebih banyak buah dan sayuran. Gabungkan berbagai macam produk, termasuk banyak sayuran hijau.

Penelitian menunjukkan likopen antioksidan yang berlimpah dalam tomat yang dimasak atau diproses dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker prostat. Sayuran cruciferous misalnya brokoli dan kembang kol mengandung senyawa yang disebut sulforaphane yang dapat melindungi dari kanker.

2. Teh hijau dan kedelai

Uji klinis menunjukkan bahwa kedelai dapat menurunkan kadar prostate specific antigen (PSA) dan teh hijau dapat membantu menurunkan risiko terhadap pria yang berisiko tinggi terkena kanker prostat.

3. Hindari daging hangus

Daging hangus dari menggoreng atau memanggang pada suhu tinggi dapat menghasilkan senyawa kimia yang menyebabkan kanker.

Baca juga : Tips Menjaga Imun Tubuh untuk Melawan Virus Corona

Selain menjaga pola makan yang sehat, ada beberapa cara lainnya yang dapat dilakukan untuk mencegah terkena kanker prostat, yakni:

A. Pertahankan Berat Badan yang Sehat

Obesitas dapat menjadi faktor risiko untuk mengembangkan kanker prostat yang lebih agresif. Secara umum, menurunkan berat badan dan mempertahankan berat badan yang sehat seiring bertambahnya usia dapat membantu mengurangi risiko kanker dan banyak masalah kesehatan lainnya.

B. Berolahragalah secara teratur

Selain membantu dalam mencapai berat badan yang sehat, olahraga juga dapat mengurangi peradangan, meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, dan melawan beberapa efek kesehatan negatif dari gaya hidup yang tidak banyak bergerak. Semuanya dapat membantu mencegah kanker.

C. Berhenti merokok dan kurangi minuman beralkohol

Berhenti merokok dapat meningkatkan kesehatan dalam banyak hal termasuk menurunkan risiko kanker. Selain itu, jika Anda minum minuman beralkohol, lakukan dalam jumlah sedang. Beberapa penelitian menunjukkan anggur merah memiliki sifat antioksidan yang dapat bermanfaat bagi kesehatan Anda.

D. Tingkatkan vitamin D

Kebanyakan orang tidak mendapatkan cukup vitamin D. Padahal Vitamin D dapat membantu melindungi dari kanker prostat dan banyak kondisi lainnya.

Makanan yang kaya akan vitamin D terdapat dalam minyak ikan cod, salmon liar, dan jamur shitake kering. Sinar matahari adalah sumber vitamin D yang lebih baik. Banyak ahli merekomendasikan untuk mendapatkan 10 menit paparan sinar matahari (tanpa tabir surya) setiap hari.

E. Tetap aktif secara seksual

Dua penelitian menunjukkan pria yang memiliki frekuensi ejakulasi lebih tinggi (dengan atau tanpa pasangan seksual) memiliki kemungkinan dua pertiga lebih kecil untuk didiagnosis menderita kanker prostat. Studi tersebut sedang berlangsung, tetapi beberapa ahli berteori ejakulasi membersihkan tubuh dari racun dan zat lain yang dapat menyebabkan peradangan.

Baca juga : Naiknya Kasus di Banyak Negara Bukti Vaksin Saja tak Cukup

F. Obat pencegah kanker prostat

Pria dengan hiperplasia prostat jinak (BPH) sering diobati dengan obat penurun dihidrotestosteron (DHT) yang disebut finasteride atau dutasteride. Obat-obatan ini telah dipelajari secara ekstensif untuk menentukan apakah mereka dapat mencegah kanker prostat. Hasilnya menunjukkan obat tersebut dapat mengurangi risiko kanker sekitar 25 persen.

Kanker prostat yang terdeteksi lebih awal, yakni ketika masih terbatas pada kelenjar prostat, memiliki peluang terbaik untuk pengobatan yang berhasil. Pada tahap awal, kanker prostat sering kali tidak menunjukkan gejala.

Ketika gejala memang terjadi, mereka bisa seperti pembesaran prostat jinak atau benign prostatic hyperplasia (BPH). Kanker prostat juga dapat menyebabkan gejala yang tidak berhubungan dengan BPH. Jika Anda memiliki masalah kencing, segera konsultasikan dengan dokter.

Dilansir Urology Health, gejala kanker prostat dapat berupa:

- Nyeri tumpul di daerah panggul bagian bawah
- Sering buang air kecil
- Kesulitan buang air kecil, nyeri, terbakar, atau aliran urin lemah
- Darah dalam urin (hematuria)
- Ejakulasi yang menyakitkan
- Nyeri di punggung bawah, pinggul, atau paha atas
- Kehilangan selera makan
- Penurunan berat badan
- Sakit tulang

Pria dengan riwayat keluarga kanker prostat juga menghadapi risiko lebih tinggi terkena penyakit ini. Seorang pria 2 sampai 3 kali lebih mungkin terkena kanker prostat jika ayahnya, saudara laki-laki, atau anak laki-lakinya mengidapnya.

Risiko ini meningkat dengan jumlah kerabat yang didiagnosis menderita kanker prostat. Usia ketika kerabat dekat didiagnosis juga merupakan faktor penting.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler