Cuaca Ekstrem, Kabupaten dan Kota Bandung Dikepung Banjir

Sebagian akses jalan di jalur tersebut turut terendam sehingga sulit dilintasi.

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah warga membersihkan sisa lumpur pascabanjir di kawasan Campaka, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Selasa (2/11). Banjir akibat luapan sungai Cibereum yang merendam sedikitnya 70 rumah di kawasan tersebut berangsur surut, dan warga mulai membersihkan rumah dari endapan lumpur sisa banjir.
Rep: Muhammad Fauzi Ridwan Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hujan deras yang terjadi sepanjang Selasa (2/11) malam menyebabkan tiga kecamatan di Kabupaten Bandung terendam banjir. Sebagian akses jalan di jalur tersebut turut terendam sehingga sulit dilintasi oleh kendaraan roda dua dan roda empat.

Baca Juga


Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Akhmad Djohara, mengatakan, hingga Rabu (3/11), banjir terjadi di Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan Dayeuhkolot, Kecamatan Baleendah. Ketinggian banjir bervariasi dari 10 cm hingga 140 cm. "Banjir di Kecamatan Bojongsoang, Baleendah, dan Dayeuhkolot," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (3/11).

Ia melanjutkan, pengungsi di Desa Dayeuhkolot sebanyak 32 jiwa, sedangkan di Kecamatan Baleendah sebanyak delapan jiwa. Akhmad mengatakan, pihaknya masih melakukan pendataan terhadap rumah-rumah yang terendam. Sedangkan jalan Raya Cijagra-Cijeruk yang banjir dengan ketinggian 100 cm tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun empat.

Jalan Raya Dayeuhkolot-Bandung dengan ketinggian banjir 30 cm bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat. Jalan Raya Moch Toha depan Pabrik Metro ketinggian 20 cm bisa dilalui kendaraan. Jalan raya Andir-Katapang ketinggian banjir 140 cm tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat.

Cuaca ekstrem yang terjadi Selasa (2/11) sore juga menyebabkan belasan titik jalan dan pemukiman di Kota Bandung terendam banjir dan terdapat genangan. Dinas Pekerjaaan Umum (DPU) Kota Bandung mencatat sebanyak 17 titik area jalan dan pemukiman terendam banjir dan genangan.

Genangan terjadi di Jalan Kopo Citarip setinggi 10 cm akibat saluran tidak dapat menampung air. Genangan air di Jalan Pasirkoja tepatnya di depan Apotek Djaya setinggi 5 cm akibat aliran Sungai Citepus meluap. Genangan di Jalan Ibrahim Adjie setinggi 15 cm akibat saluran drainase tersumbat.  

Kepala DPU Kota Bandung Didi Riswandi mengatakan, saluran drainase di Jalan Ibrahim Adjie harus dilakukan normalisasi. Ia melanjutkan, genangan setinggi 15 cm terjadi Jalan Rumah Sakit simpang Soekarno-Hatta Bandung.

Genangan setinggi 10 cm terjadi di Jalan Cingised tepatnya di Griya Caraka sampai Jalan Kav Geologi Barat akibat saluran tidak dapat menampung debit air. Genangan setinggi 5 cm hingga 15 cm terjadi di Jalan Rumah Sakit, Jalan Rancabolang tepatnya di Jalan Pasantren, Jalan Margacinta depan Bunga Bakung, Pasar Induk Gedebage, dan Jalan Cikutra Barat.

"Genangan terjadi di antaranya karena saluran tidak mampu menampung debit air, sungai Cipamulihan meluap," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (2/11). 

Ia menambahkan, banjir setinggi 30 cm terjadi di Jalan Setrawangi di belakang Setrasari Mal akibat saluran tidak dapat menampung air. Genangan setinggi 20 cm di Jalan Tirtasari Selatan. Genangan setinggi 20 cm terjadi di Jalan Citepus Husein dan Komplek Gritama Cijerah akibat luapan sungai.

Sedangkan di Jalan Babakan Cibereum terjadi banjir dengan ketinggian 60 cm akibatnya air masuk ke pemukiman warga. Banjir berikurnya setinggi 60 cm terjadi Komplek Graha Indah dan Jalan Cimindi tepatnya di depan Graha Indah Cimindi akibat luapan sungai. "Sebagian besar sudah surut," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
 
Berita Terpopuler