Hujan Deras, Beberapa Daerah di Jabar Longsor dan Banjir

Dilaporkan tidak ada korban jiwa pada berbagai bencana yang terjadi di Jabar.

Edi Yusuf/Republika
Petugas Badan Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Bandung Barat dan petugas Damkar bersiap melakukan pencegahan agar tidak terjadi longsor susulan di lokasi longsor tebing dekat tempat wisata Imah Seniman Jalan Kolonel Masturi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (3/11). Meski longsor tidak begitu besar, namun mendapat perhatian pihak terkait karena berpotensi menjadi longsoran lebih besar jika tidak segera ditangani. Lonsor terjadi Selasa (2/11) sore, saat hujan deras dan sempat menutup jalan.
Rep: Arie Lukihardianti Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat, ada empat bencana akibat hujan deras dan angin puting beliung yang terjadi pada Selasa (2/11) hingga pukul 20.00 WIB. Yakni, mulai dari longsor, puting beliung, hingga banjir. Namun, dilaporkan tidak ada korban jiwa pada berbagai bencana yang terjadi di Jabar.

Baca Juga


Menurut Kasie Kedaruratan BPBD Jabar Hadi Rahmat, bencana pertama yang terjadi adalah longsor tebing setinggi 10 meter longsor di RT 03 RW 01, Jalan Ir H Djuanda, Kelurahan Dago, Kota Bandung Selasa (2/11) dini hari akibat hujan deras. "Akibatnya, tiga rumah mengalami kerusakan parah. Penghuni rumah sudah dievakuasi ke tempat kerabatnya. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut," ujar Hadi dalam siaran persnya, Rabu (3/11).

Kejadian kedua, kata dia, menimpa satu unit bangunan Kantor Arsip Daerah dan Perpustakaan Kabupaten Subang. Bangunan milik pemerintah itu rusak akibat puting beliung. Beberapa mobil yang terparkir di sekitar lokasi kejadian pun terkena material bangunan yang roboh.

Selain itu, longsor di Desa Pasanggrahan Baru, Kabupaten Sumedang, hampir mengubur satu unit rumah beserta lima penghuninya. Material longsor juga menutup saluran irigasi sehingga terjadi banjir di sekitar lokasi bencana.

Peristiwa lainnya, kata dia, adalah angin puting beliung di Kampung Dukuh, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Satu uni tumah rusak sedang dan empat anggota keluarganya mengungsi. “Korban jiwa (dari rangkaian peristiwa tersebut) nihil,” katanya.

Berdasarkan hasil monitoring BMKG terhadap perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia, diindikasikan terdapat potensi signifikansi dinamika atmosfer yang dapat berdampak pada peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia.

Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya potensi belokan dan perlambatan angin yang dapat meningkatkan pola konvektifitas, selain itu, diprediksi aktifnya fenomena MJO, aktifnya Gelombang Rossby, dan Gelombang Kelvin dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan, termasuk wilayah Jawa Barat dan Bandung Raya.

BMKG sudah memperkirakan potensi terjadi cuaca ekstrem di Kota Bandung dalam dua hari ke depan. Sebabnya adalah dinamika atmosfer yang menunjukkan adanya potensi belokan dan perlambatan angin yang dapat meningkatkan pola konvektifitas.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
 
Berita Terpopuler