FBI Rilis Dokumen Rahasia 11 September

Dokumen berisi hubungan antara pemerintah Arab Saudi dengan serangan 11 September

AP
Serangan ke menara kembar WTC di New York 11 September 2001. FBI merilis dokumen berisi hubungan antara pemerintah Arab Saudi dengan serangan 11 September.
Rep: Lintar Satria Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- FBI merilis ratusan halaman dokumen yang sebelumnya dirahasiakan mengenai hubungan antara pemerintah Arab Saudi dengan serangan teroris 11 September. Dokumen-dokumen ini mengungkapkan ruang lingkup penyelidikan yang sulit tapi akhirnya tidak banyak memberi hasil.

Selama puluhan tahun, para agen FBI menyelidiki bantuan yang diterima para pembajak pesawat ketika mereka sampai di Amerika Serikat (AS). Informasi terutama fokus pada tiga orang warga negara Arab Saudi termasuk seorang pejabat kedutaan yang mengetahui rencana serangan tersebut.

Berdasarkan dokumen 700 halaman yang dirilis Rabu (3/11) kemarin dan memo FBI yang menutup penyelidikan Mei lalu, pada akhirnya penyidik tidak menemukan cukup bukti untuk mendakwa tiga orang itu membantu para pembajak. Dalam memo tersebut FBI mencatat Al-Qaida membagi-bagi peran dalam serangan besar.

"(Dan) tidak mengungkapkan rencana serangan itu pada yang lain sebelum waktunya agar tidak tersebar," kata FBI dalam memo tersebut.

"Terutama sehubungan dengan serangan 9/11, pembajak tahu terdapat operasi martir, tapi tidak tahu mengenai sifat operasi sampai sebelum serangan demi alasan keamanan operasi," tambah FBI dalam memonya.

Belum diketahui bagaimana FBI mendapatkan kesimpulan ini karena semua pembajak tewas dalam serangan tersebut. Dokumen-dokumen rahasia ini adalah materi terakhir yang dirilis berdasarkan perintah eksekutif Presiden Joe Biden. Biden memerintahkan agar laporan-laporan berkaitan 11 September yang lama dirahasiakan dapat diketahui publik.

Dalam rangka memperingati 20 tahun serangan itu, pihak berwenang AS juga merilis laporan penyelidikan yang lain pada September lalu. Para korban serangan sudah lama mencari dokumen itu. Para keluarga korban mengajukan gugatan ke pengadilan New York untuk membuktikan pemerintah Arab Saudi terlibat dalam serangan tersebut. Riyadh dengan tegas membantah tuduhan tersebut.

Kedutaan Besar Arab Saudi di Washington tidak menanggapi permintaan komentar. Namun pernyataan mereka sebelumnya mengatakan laporan bulan September tidak mendasar dan masuk kategori palsu.  

Penyelidikan pemerintah AS dua dekade terakhir mendokumentasikan bantuan pemerintah Arab Saudi ke beberapa pembajak sebelum mereka tiba di AS. Akan tetapi penyelidikan tidak bisa menghasilkan bukti jelas siapa pemimpin pemerintah senior yang membantu serangan tersebut.

"(FBI) tidak mengidentifikasi kelompok atau individu tambahan yang bertanggung jawab atas serangan ini selain yang saat ini sudah didakwa," kata FBI dalam memo tersebut.

Baca Juga


sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler