Alasan Dua Pebasket Asing Ini Paling Diminati Klub IBL

Klub peminat Jacobs dan Lowhorn kemungkinan besar masih banyak untuk musim depan.

Republika/Thoudy Badai
Gary Jacobs Jr (kanan).
Rep: Fitriyanto Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika berbicara tentang pemain asing di kompetisi bola basket Indonesian Basketball League (IBL), tentu tidak lepas dari dua pemain asal Amerika Serikat (AS), Gary Jacobs Jr dan Dior Alexandros Lowhorn. Dua pemain itu sama-sama punya caps atau jumlah penampilan paling banyak di IBL.

Jacobs sudah tampil di Indonesia sejak IBL memberlakukan aturan tentang pemain asing pada musim 2016/2017. Dialah pemain terbaik (MVP) atau Best Foreign Player pertama di IBL.

Saat itu, Jacobs bermain untuk NSH Jakarta. Ia berhasil membawa NSH yang biasanya ada di papan bawah, naik ke persaingan play-off. Sayangnya di akhir musim reguler, NSH tetap tereliminasi karena kalah head-to-head dari Hangtuah Sumsel.

Jacobs merupakan pemecah rekor poin di IBL. Pada 2017, pebasket 29 tahun ini pernah mencetak 61 poin saat pertandingan NSH melawan Satya Wacana di Bandung.

Setelah itu, nama Jacobs mondar-mandir di IBL. Mulai dari membela Prawira Bandung, Hangtuah, sampai yang terakhir ada di klub Satria Muda di IBL Pertamax 2020. Tampaknya menimbang kualitas permainannya, ia masih menjadi pilihan klub-klub untuk bertarung di IBL musim 2022.

Baca Juga


Beralih ke Dior Lowhorn. Pria berusia 34 tahun tersebut ternyata masih ada dalam daftar pemain asing yang bisa dipilih klub-klub untuk musim 2022. Pemain berkarakter keras dan dominan di bawah ring ini memang bisa memperbesar peluang sebuah klub menjadi juara.

Meski bukan sebagai pencetak poin terbanyak di liga, namun Lowhorn bisa berkontribusi besar di timnya. Lihat saja ketika Lowhorn tampil bersama Satria Muda Pertamina Jakarta di IBL 2017/2018. Dia bisa membawa tim asuhan Youbel Sondakh menjuarai liga musim tersebut.

Dior Alexandros Lowhorn (dua kiri). - (Republika/Prayogi)

 

 


Lowhorn bermain dua mus 5im di Satria Muda, 2017/2018 dan 2018/2019. Kemudian dia pindah ke Pelita Jaya pada musim 2020. Di musim terakhir dia tampil, Lowhorn masuk nominasi Best Foreign Player dengan catatan statistik rata-raa 28,3 PPG dan 13,5 RPG.

Melihat latar belakang dan pengalaman Jacobs dan Lowhorn di IBL, maka kemungkinan besar mereka masih jadi pilihan utama klub-klub IBL 2022. Soal kualitas permainan, tentu sudah tidak diragukan. Namun kembali lagi, semuanya bergantung pada kebutuhan klub masing-masing.

IBL telah merilis 186 pemain asing yang nantinya akan dipilih klub dalam acara IBL Draft yang digelar 10 November 2021. Setiap tim akan memilih dua pemain asing dengan anggaran 4.000 dolar AS.

Aturan IBL musim depan, meski dua pemain asing yang masuk rooster klub, tetapi hanya satu pemain yang diperbolehkan bermain di lapangan atau kedua pemain asing itu tidak boleh bermain bareng.

Kebijakan ini menurut Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah memberikan peluang pemain lokal mendapatkan waktu bermain lebih banyak dan menunjukkan kemampuannya. Seperti yang dilakukan IBL musim lalu yang tanpa pemain asing. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler