Abdullah Hammoud, dari Pekerja Miskin ke Kursi Wali Kota

Abdullah Hammoud lahir dari keluarga imigran miskin menorehkan sejarah di Michigan

AP/Paul Sancya
Abdullah Hammoud yang lahir di keluarga imigran miskin telah menorehkan sejarah di Michigan dengan menjadi wali kota Arab-Muslim pertama di Dearborn.
Rep: Kamran Dikarma Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, DEARBORN - Nama Abdullah Hammoud tengah menjadi buah bibir di perpolitikan Amerika Serikat (AS), khususnya di Negara Bagian Michigan. Pria keturunan Arab berusia 31 tahun itu berhasil memenangkan pemilu dan akan menjadi wali kota Muslim pertama untuk Dearborn.

Keluarga Hammoud adalah imigran dari Lebanon. Kendati demikian, Hammoud lahir dan besar di Dearborn, sebuah kota dengan populasi Arab-Muslim yang besar. Kehidupan yang tak terlalu mapan mengharuskan Hammoud dan keluarganya kerap berpindah-pindah tempat tinggal.

"Tumbuh dewasa, kami tinggal di 12 rumah yang berbeda pada usia 14 tahun. Ini adalah kisah pekerja miskin. Ini tidak unik hanya untuk kisah imigran. Saya pikir ini adalah kisah yang dirasakan banyak orang jika Anda memiliki keluarga pekerja miskin," kata Hammoud kepada Detroit Free Press, Kamis (4/11).

Ibu Hammoud, Ghada Hammoud, tiba di AS pada 1974 saat usianya empat tahun. Ghada dan keluarganya memutuskan datang ke Negeri Paman Sam untuk menghindari pertikaian sipil di Lebanon. Sementara ayah Hammoud menginjakkan kaki di AS pada 1980-an setelah sebagian keluarganya di Lebanon pindah ke Arab Saudi untuk bekerja di industri beton.

Setelah menetap di Dearborn, ayah Hammoud bekerja sebagai sopir truk. Dia mengantarkan gulungan baja untuk keperluan industri mobil. Ayahnya juga bekerja serabutan, seperti menjadi kasir di pom bensin.

Hammoud ingat dia pernah membantu ayahnya bekerja saat usianya masih kanak-kanak. "Saya telah melakukan semuanya bersama dia. Saya di belakang truk itu, menggulirkan gulungan baja bersama mereka," kata Hammoud.

Dalam wawancara dengan Detroit Free Press, Hammoud mengaku pernah bekerja sebagai petugas pom bensin. Dia pun sempat menjajal pekerjaan sebagai pelayan. Semua dilakoni agar kehidupan keluarganya tetap terjaga.

Meski hidup dalam kemiskinan, keluarga tetap menekankan pentingnya pendidikan kepada Hammoud dan empat saudara kandungnya. "Orang tua saya selalu menanamkan dalam diri kami bahwa pendidikan akan menjadi jalan untuk menjadi sukses. Bukan karena keserakahan atau apa pun, melainkan karena Anda tidak pernah ingin berjuang dengan tagihan. Kami melihat apa yang dialami orang tua kami," ujarnya.

Hammoud memiliki cita-cita menjadi dokter. Itu alasan ia belajar biologi dan meraih gelar sarjana sains di University of Michigan-Ann Arbor. Dia kemudian mendapat gelar master administrasi bisnis dari Ross School of Business at the University of Michigan-Ann Arbor.

Baca Juga


Pada 2014, Hammoud sempat bekerja beberapa tahun di Health Alliance Plan. Ia menjadi konsultan intelijen senior. Dia pun pernah bekerja di Blue Care Network of Michigan sebagai analis.

Pada Oktober 2015, kakak Hammoud yakni Ali Hussein Hammoud meninggal mendadak karena kejang pada usia 28 tahun. Singkat cerita, insiden itu yang mendorong Hammoud meninggalkan dunia korporat dan terjun ke politik.

Pada 2016, Hammoud berhasil memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Demokrat untuk mewakili Dearborn di House of Representatives. Keberhasilan itu dilihat sebagai kemenangan besar bagi komunitas Arab-Amerika yang terus berkembang di Dearborn.

Hammoud terpilih kembali pada 2018 dan 2020. Dia pun memutuskan terjun dalam pemilihan wali kota Dearborn yang digelar pada Selasa (2/11) lalu. Lawannya adalah politikus senior Gary Woronchak. Setelah meraup dukungan besar dari komunitas Arab-Amerika di Dearborn, Hammoud berhasil memenangkan pemilu tersebut dengan raihan 55 persen suara.

"Kepada para pemudi-pemuda yang pernah diejek karena keyakinan atau etnis mereka, kepada Anda yang pernah dibuat merasa bahwa nama mereka tidak disukai, dan kepada orang tua kita serta orang lain yang dipermalukan karena bahasa Inggris tak fasih tapi masih bertahan; hari ini adalah bukti bahwa Anda adalah warga Amerika seperti orang lain," kata Hammoud dalam pidatonya, dikutip Aljazirah, Rabu (3/11).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler