DPR Harap Andika Perkasa Bekerja Maksimal

Andika diharap bisa bekerja maksimal meski hanya satu tahun.

Prayogi/Republika.
Panglima TNI terpilih Jenderal TNI Andika Perkasa (dua kanan) memberikan salam didampingi Ketua DPR Puan Maharani (tiga kiri), Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel (kanan), Sufmi Dasco Ahmad (dua kanan) dan Lodewijk F. Paulus (kiri) saat rapat paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/11). Rapat paripurna tersebut menyetujui Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.Prayogi/Republika
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat Paripurna DPR RI menyetujui Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI terpilih hari ini, Senin (8/11). Ketua DPR RI, Puan Maharani, berharap Andika bisa bekerja maksimal meski hanya satu tahun.

Baca Juga


"Kemarin kita sudah dengar visi dan misi calon Panglima TNI. Mudah-mudahan dalam waktu relatif singkat, yaitu satu tahun, program-program Pak Andika dapat terlaksana," kata Puan dalam keterangannya, Senin (8/11).

Diketahui Jenderal Andika akan menginjak usia 58 tahun pada 21 Desember 2022. Puan yakin Jenderal Andika tetap akan bekerja sebaik-baiknya.

"Ini akan menjadi tantangan bagi Jenderal Andika Perkasa untuk mewujudkan program-programnya untuk membawa TNI menjadi kekuatan pertahanan yang unggul dan hebat sebelum memasuki masa pensiun nanti," ujarnya.

Andika mengusung visi 'TNI Adalah Kita'. Ia berharap TNI akan semakin dekat dengan rakyat, dan berada di garda terdepan pertahanan negara, serta  semakin berperan dalam membantu penanganan Covid-19 di Tanah Air. 

"DPR RI juga yakin Jenderal Andika dapat membuat TNI semakin solid, baik di tingkat internal maupun dengan instansi-instansi lain, termasuk Polri," tuturnya.

Sementara itu Anggota Komisi I DPR, Sukamta, membeberkan tiga pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Panglima TNI terpilih. Pertama, Panglima TNI yang baru diharapkan mampu menjaga kedaulatan NKRI khususnya di wilayah perbatasan yang sedang memanas seperti di Laut Natuna Utara, perbatasan Papua dengan Papua Nugini. 

"Dua wilayah ini menjadi perhatian dari masyarakat Indonesia dan internasional. Langkah taktis, strategis dan humanis harus dilakukan secara tepat," ungkapnya.

Pekerjaan rumah yang kedua yaitu pertahanan siber dan bawah laut. Sukamta mengatakan beberapa tahun terakhir pertahanan siber dan bawah laut Indonesia berulang kali bobol. 

"Hacker membobol situs-situs pemerintah, mengambil data-data strategis negara. Sedangkan seaglider memetakan  bawah laut Indonesia dengan beragam potensi lautannya. Panglima TNI yang baru harus punya strategi dan solusi menangani masalah-masalah ini," ucapnya.

Ketiga, ia berharap Panglima TNI terpilih mampu meningkatkan kapasitas, kualitas, profesionalitas dan isi tas anggota TNI. Isi tas atau kesejahteraan yang memadai harapannya bisa mendorong peningkatan kualitas anggita TNI. 

"Jangan ada lagi berita-berita tentang kondisi memprihatinkan anggota TNI beserta alutsitanya yang tengah berjuang di garda depan pertahanan negara. TNI harus terus memperkuat dan memelihara alutsista pertahanan dengan baik. Selain itu harus mengedepankan industri pertahanan dalam negeri," pesannya.

"Saya ucapkan selamat atas amanah baru sebagai panglima TNI. Banyak harapan dan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Panglima TNI. Semoga masa jabatan singkat selama satu tahun satu bulan bisa dioptimalkan," imbuhnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler