Drama Jisoo Blackpink dan Jung Hae-in Tayang 18 Desember
Jisoo Blackpink dan Jung Hae-in bintangi drama Snowdrop.
REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Tim produksi drama Korea Snowdrop yang dibintangi Jung Hae-in dan Jisoo Blackpink mengumumkan tanggal pemutaran perdana dan poster baru. Drama yang sempat mendapat penolakan ini mengumumkan akan tayang perdana pada 18 Desember pukul 22.30 waktu Korea.
Bertempat di Seoul 1987, drama JTBC mendatang itu menceritakan kisah cinta emosional mahasiswa Su-ho dan Young-ro. Suatu hari, Jung Hae-in berperan sebagai mahasiswa elit Su-ho yang tiba-tiba muncul di asrama universitas wanita dalam keadaan berdarah.
Sementara itu, Jisoo berperan sebagai Young-ro, seorang mahasiswa di universitas wanita yang menyembunyikannya dan merawat luka-luka Su-ho, saat menghadapi bahaya di bawah pengawasan ketat. Dilansir Soompi pada Selasa (9/11), poster baru yang terungkap pada 9 November menampilkan Su-ho dan Young-ro duduk bersama di bawah sinar matahari yang hangat.
Su-ho melihat ke kejauhan, sementara Young-ro menatapnya dengan penuh kasih. Poster tersebut menangkap awal mula dari hubungan mereka saat wajah mereka menunjukkan sedikit kegembiraan.
Cara Su-ho yang tidak bertemu dengan tatapan Young-ro menunjukkan ketegangan, yang diperkuat oleh teks, "Tidak boleh ketahuan. Baik cinta maupun takdir. Snowdrop dibuat oleh penulis Yoo Hyun-mi dan sutradara Jo Hyun-tak yang sebelumnya bekerja sama dalam drama hit Sky Castle.
Snowdrop juga dimeriahkan Yoo In-na, Jang Seung-jo, Yoon Se-ah, Kim Hye-yoon, dan Jung Yoo-jin. Pada Juli lalu, tim produksi Snowdrop menyelesaikan seluruh proses syuting.
Serial drama yang dibintangi Jung Hae-in dan Kim Ji-soo (Blackpink) itu menimbulkan beberapa kekhawatiran setelah perdebatan dengan tokoh sejarah kehidupan nyata serta distorsi fakta sejarah. Warganet Korea mengajukan petisi untuk membatalkan serial itu melalui The National Petition of South Korea.
Dalam petisi berjudul Penangguhan Pembuatan Film Snowdrop, pemohon menyatakan serial drama itu menghina gerakan demokrasi dan berusaha memuliakan Badan Perencanaan Keamanan Nasional (NSP). Pemohon meminta untuk menghentikan syuting drama dengan sekitar 220 ribu warga menandatangani petisi itu.
Perusahaan penyiaran yang menayangkan Snowdrop menyatakan bahwa kontroversi itu disebabkan dari informasi yang terfragmentasi, seperti sinopsis yang tidak lengkap dan bagian dari deskripsi karakter. Perusahaan produksi mengklaim bahwa Snowdrop bukan drama yang meremehkan prodemokrasi atau mengagungkan mata-mata.