Wapres Ingatkan RI Harus Keluar dari Middle Income Trap
Peran cendekiawan berbasis keagamaan diperlukan agar Indonesia lebih maju.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengingatkan pekerjaan rumah saat ini adalah memastikan Indonesia tidak masuk dalam jebakan negara dengan pendapatan menengah atau middle income trap. Jebakan middle income trap ini istilah bagi negara bisa mencapai ke tingkat pendapatan menengah, tetapi tidak dapat keluar dari tingkatan itu dan menjadi negara maju
"Karena itu, perlu berbagai upaya dilakukan untuk membuat Indonesia terlepas dari jebakan tersebut," ujar Wapres saat membuka acara Musyawarah Nasional Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) Tahun 2021 secara virtual, Rabu (10/10).
Ia berharap Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia dapat berkontribusi untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi kondisi tersebut. Baik melalui konsep dan pemikiran maupun aksi nyata khususnya dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat (pelaku UMKM).
Wapres menilai Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia turut menjadi mitra strategis pemerintah. Karena itu, ia meminta sinergi Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia untuk terus berkontribusi dalam pembangunan Indonesia dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
"Saya percaya, berbagai kegiatan aktif untuk pemberdayaan umat, maupun advokasi kebijakan di berbagai bidang yang dilakukan Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia, pada akhirnya akan mampu mencerdaskan kehidupan masyarakat Indonesia," kata Kiai Ma'ruf.
Ia pun berharap Munas KCBI melahirkan keputusan yang berguna bagi bangsa, pencerah bagi umat, dan menghasilkan SDM unggul menuju Indonesia damai dan sejahtera. Apalagi, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, Munas diharapkan menjadi momentum untuk bermufakat, mencari solusi-solusi terbaik untuk bangsa, menorehkan pikiran-pikiran cerdas, serta menyuarakan gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan bangsa dan negara.
Oleh karena itu, peran semua pihak, khususnya Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia, ke depan menjadi strategis dan sangat penting menuju Indonesia maju dan berdaya saing. Visi Indonesia maju dan berdaya saing ini tidak akan tercapai tanpa dukungan para cendekiawan yang unggul dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan integritas.
"Peran kelompok cendekiawan berbasis keagamaan sangat diperlukan untuk melahirkan pikiran-pikiran segar guna membawa Indonesia ke arah yang lebih baik, sejahtera, dan mandiri," kata Wapres.