Legislator PDIP Sindir Menteri Ekonomi Sibuk Bursa Capres

Ketua Banggar DPR menyebut tekanan ekonomi membuat banyak rakyat menganggur.

Antara/Muhammad Adimadja
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR periode 2019-2024 dari Fraksi PDI Perjuangan Said Abdullah memegang palu pimpinan usai rapat penetapan Ketua Banggar di ruang Banggar, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (30/10/2019).
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Said Abdullah mengingatkan pada menteri bidang ekonomi Kabinet Indonesia Maju untuk fokus menyukseskan program Presiden Joko Widodo. Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR ini menyindir menteri bidang ekonomi untuk tidak memikirkan soal bursa pemilihan presiden 2024.

"Ibaratnya para menteri ekonomi nyaris tidak ada waktu untuk mengurusi hal-hal lainnya, apalagi mengurusi dirinya sendiri untuk bursa calon presiden 2024," ujar Said kepada Republika.co.id, Rabu (10/11).

Baca Juga



Menteri-menteri bidang ekonomi, kata Said, memiliki tanggung jawab yang besar di tengah pandemi Covid-19. Apalagi jika melihat data, di mana masyarakat miskin bertambah pada masa tersebut. "Ingat sumpah jabatannya, sejak awal dilantik diminta berkomitmen membantu Presiden Joko Widodo, tugasnya menyukseskan program-program Presiden," ujar Said.

Ia menilai, seharusnya tak ada visi dan misi dari para menteri di Kabinet Indonesia Maju. Hanya ada visi dan misi Jokowi sebagai presiden terpilih untuk periode 2019-2024. "Yang ada adalah visi dan misi presiden, jadi aneh bila ada menteri menebar video dan fotonya di layar ATM bank-bank pemerintah," ujar Said.

"Pemimpin itu satunya kata dan perbuatan, please fokuslah jadi menteri dan jangan tergoda pada mimpi-mimpi selain menteri," ujar Ketua DPP PDIP itu.

Ia menjelaskan, tekanan ekonomi akibat pandemi juga meningkatkan jumlah rakyat yang menganggur. Pada Februari 2020, jumlah warga yang menganggur mencapai 6,93 juta jiwa, meningkat sebesar 1,82 juta orang pada Februari 2021. "Pertumbuhan ekonomi kita juga belum berjalan normal seperti era sebelum pandemi Covid-19, berkisar lima persenan," ujar Said.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler