Waspadai Varian Delta Plus, Legislator: Perketat Perbatasan
Dikabarkan Virus Covid-19 varian AY.4.2 atau Delta Plus telah masuk ke Malaysia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS, Kurniasih Mufidayati, mengimbau agar pemerintah memperketat pelacakan varian Delta Plus di daerah perbatasan. Sebab dikabarkan Virus Covid-19 varian AY.4.2 atau Delta Plus telah masuk ke Malaysia.
"Pemerintah mengonfirmasi varian Delta Plus lebih berbahaya sehingga perlu dilakukan pengetatan secara temporer dari negara-negara yang tinggi tingkat penyebaran varian Delta Plus," kata Mufida dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/11).
Apalagi, dikatakan Mufida, saat ini kebijakan terbaru karantina kedatangan dari luar negeri cukup 3x24 jam bagi mereka yang sudah vaksin lengkap. Bagi Mufida, pengurangan waktu karantina dari luar negeri bisa menjadi titik lemah masuknya varian-varian baru ke Indonesia.
"Terdeteksinya kasus Delta Plus di Malaysia dibawa dari pelajar yang sekolah di Inggris. Terdeteksi negatif saat tes PCR pertama tapi terkonfirmasi terkena varian Delta Plus saat menjalani karantina. Nah, jika karantina kita diperpendek ada kemungkinan lebih besar masuknya varian Delta Plus ini lebih mudah," ujarnya.
Menurutnya melihat ada dua titik kritis yang patut diwaspadai pemerintah jelang akhir tahun ini. Titik kritis pertama adalah varian baru dari luar negeri yang jadi ancaman dari luar. Sementara titik kritis kedua adalah antisipasi gelombang ketiga usai pelonggaran di dalam negeri.
"Ada kenaikan tren kasus di di 155 kota/kabupaten dalam seminggu terakhir dan di tiga kota dalam tiga minggu terakhir. Nampaknya memang harus diwaspadai betul datangnya gelombang ketiga. Karena pada saat yang sama, pelonggaran sudah terjadi dimana-mana dan banyak sektor," tuturnya.
Anggota DPR RI Dapil Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Luar Negeri ini meminta pemerintah pusat maupun daerah menyiapkan skenario menarik rem darurat pelonggaran yang sudah dibuat jika terjadi kenaikan kasus yang cepat akibat pelonggaran dan varian Delta Plus.
"Publik harus diberi peringatan dan sosialisasi tentang potensi gelombang ketiga ini. Siapkan mitigasi belajar dari gelombang kedua. Tetap siagakan tempat isoman, jamin ketersediaan obat, oksigen dan tetap siagakan Satgas hingga level RT/RW," ucapnya.