Youtuber Eksploitasi Makam Vanessa, Ulama: Sangat Berbahaya

Eksploitasi makam Vanessa Angel langgar etika dan syariat

Republika/Meiliza Laveda
Artis Vanessa Angel dan Febri Andriansyah (Bibi) dimakamkan di Taman Makam Islam Malaka, Jakarta Selatan
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Beberapa kreator konten di Youtube baru-baru ini dikritik warganet karena dinilai membuat video yang tidak menghormati keluarga dan kerabat almarhum Vanessa Angel. Mereka membuat konten pemanggilan jin qarin (jin pendamping) almarhum untuk ditanya perihal kecelakaan yang dialami Vanessa. 

Baca Juga


Terkait tindakan ini, Pimpinan Pesantren Darul Mukhlisin, CIkarang, Ustadz Rizky Tamami menyebut para kreator konten ini membuat kesalahan dari berbagai aspek, mulai dari etika hingga syariat. Perbuatan mereka disebutnya tidak hanya berpotensi merusak diri, tapi juga merugikan orang lain. 

“Tidak hanya merugikan diri sendiri, tapi juga orang lain, terutama mereka yang awam dalam hal agama. Untuk orang-orang yang paham agama, melihat ini akan tahu kalau mereka cuma cari cuan dan cari ketenaran. Tapi ini berbahaya buat mereka yang tidak mengerti tentang ilmu agama,” jelas Finalis sebuah ajang kompetisi pendakwah di salah satu stasiun tv nasional ini, Kamis (11/11). 

Menurutnya, perilaku seperti ini sudah sering terjadi, seperti pemanggilan Nyi Roro Kidul atau sosok yang lain. Tapi tindakan ini dikatakannya harus dihentikan karena akan menggerus akidah seseorang. 

“Apalagi kalau nanti yang dikatakan jin itu minta untuk menaburkan bunga atau sesajen di kilometer sekian di tempat kejadian, ini akan mengakibatkan akidah kita tergerus,” ungkapnya. 

Dia juga mengatakan, Islam mengajarkan etika untuk menghormati orang-orang yang telah meninggal. Rasulullah SAW, kata Ustadz Rizky, melarang membahas orang-orang yang telah meninggal kecuali terkait kebaikan-kebaikannya saat masih hidup. 

“Dalam hadist yang diriwayatkan Imam Tirmidzi, kalau ada orang yang meninggal itu kita dilarang menyebut seseuatu yang buruk tentang orang itu. Kita hanya boleh sebut apa yang menjadi kebaikan dari orang yang meninggal,” jelasnya. 

“Jangan sampai membahas keburukan, apalagi jadi konten seperti ini. Jadi, dari segi akhlak ini sudah salah,” kata dia menambahkan.  

Ustadz Rizky juga berharap agar para konten kreator untuk memberikan karya yang bermanfaat baik bagi orang banyak. Tidak hanya mendahulukan sensasi untuk meraup keuntungan saja. 

“Ketika ingin mencari sesuatu, carilah dari jalan yang benar. Jangan sampai dari bisa mendatangkan mudhrot bagi orang lainnya,” ujarnya.  

Baca juga : 10 Surat yang Mencegah Terjadinya 10 Perkara

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler