Pejuang Jenin: Agresi Tembok Besi Israel akan Hancur Bak Pedang Besi yang Patah di Gaza

Faksi Perlawanan Palestina mengecam operasi militer Tembok Besi Israel di Jenin.

EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Pejuang Palestina di Jenin
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT — Faksi-faksi Perlawanan Palestina mengecam operasi militer Israel, yang dijuluki Tembok Besi di Jenin, Tepi Barat. Hamas menyatakan, operasi militer itu akan gagal, seperti apa yang terjadi pada semua operasi militer Israel terhadap rakyat Palestina yang tangguh dan perlawanan mereka yang gigih.

Baca Juga


Dalam sebuah pernyataan, Hamas menyerukan mobilisasi umum dan mendesak warga Palestina untuk menghadapi serangan Israel. Hamas mengkritik penarikan Otoritas Palestina dari sekitar kamp Jenin pada awal operasi militer, setelah mengepung kamp selama 48 hari. Kelompok itu juga menuduh Otoritas Palestina menutup perjanjian dengan pejuang perlawanan dan mengabaikan seruan nasional untuk menghentikan aksi represifnya terhadap para pejuang.

Jihad Islam Palestina (PIJ) menggambarkan operasi Tembok Besi sebagai bagian dari kampanye genosida yang dilancarkan oleh entitas Zionis terhadap rakyat Palestina.  Kelompok itu menekankan, serangan itu mencerminkan keputusasaan penjajah setelah kegagalannya mencapai tujuannya di Gaza. Ia juga menuduh pendudukan Israel berupaya mengganggu kegembiraan warga Palestina atas pembebasan tahanan baru-baru ini, dengan menggunakan agresi di Jenin sebagai pengalih perhatian politik untuk menstabilkan koalisi pemerintahnya yang goyah, lapor Palestine Chronicle, Selasa (21/1/2025) waktu setempat.

Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) menyerukan peningkatan perlawanan untuk merespons kejahatan penjajah. Mereka menekankan, rakyat Palestina memiliki pengalaman dan ketahanan untuk menggagalkan rencana Israel. Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina (DFLP) menegaskan bahwa agresi yang sedang berlangsung dan blokade yang diperketat di Tepi Barat tidak akan melemahkan api perlawanan yang sedang menyala, khususnya di wilayah utara.

Gerakan Mujahidin Palestina menyatakan, serangan terhadap Jenin mencerminkan frustrasi pendudukan atas ketidakmampuannya untuk menekan perlawanan di Gaza. Ia menekankan bahwa serangan itu merupakan bentuk pembalasan terhadap warga Palestina yang merayakan pembebasan tahanan dan bukti kegagalan pendudukan untuk mencapai tujuannya.

Faksi-faksi Palestina, termasuk Hamas, PIJ, PFLP, dan lainnya, bersumpah untuk melanjutkan perjuangan melawan agresi Israel. "Ilusi musuh dan apa yang disebut 'Tembok Besi' akan hancur di Jenin, seperti pedang besinya yang patah di Gaza," demikian pernyataan dari Komite Perlawanan. "Jenin akan tetap menjadi benteng kepahlawanan dan perlawanan, yang tidak akan menyerah dalam menghadapi agresi."

Faksi-faksi tersebut menegaskan kembali komitmen mereka untuk melawan pendudukan dengan segala cara, menekankan bahwa serangan yang meningkat hanya akan memperkuat tekad mereka. Mereka menyerukan kepada rakyat Palestina untuk bersatu dan menghadapi tindakan pendudukan, yang mereka gambarkan sebagai upaya biadab dan fasis untuk menekan perlawanan yang menantang dan abadi.

Para pejuang perlawanan Palestina di Jenin terus menghadapi tentara penjajah Israel di tengah serangan militer terhadap kota dan kamp pengungsian yang berada di Tepi Barat. 

Serangan tersebut terjadi pada saat berlangsungnya kesepakatan gencatan senjata di jalur Gaza sejak Ahad (19/1/2025). Brigade Syuhada al-Aqsa - Jenin melaporkan bahwa para pejuang mereka terlibat dalam bentrokan bersenjata yang intensif dengan pasukan Israel, menggunakan tembakan senjata berat dan alat peledak, lapor Al Mayadeen.

Laporan lapangan menunjukkan bahwa alat peledak Palestina menargetkan pengangkut personel lapis baja Israel di Jenin, yang menyebabkan cedera di antara para prajurit. Seorang koresponden Al Mayadeen melaporkan, militer Israel sedang berupaya mengevakuasi tentara yang terluka dari lokasi ledakan.

Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan pada Selasa malam bahwa jumlah korban tewas akibat agresi Israel yang sedang berlangsung di Jenin telah meningkat menjadi sembilan orang dengan sekitar 40 lainnya terluka. Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengonfirmasi bahwa timnya mengangkut seorang martir dari lingkungan Harat al-Damaj di kamp Jenin, bersama dengan individu lain yang terluka oleh tembakan langsung.

Di antara para syuhada operasi Israel yang diidentifikasi oleh sumber-sumber medis adalah Motaz Abu Tabeekh, Raed Abu Saba, Ahmed Shayeb, Ameen Zawayda Salahat, Khalil al-Saadi, dan Abdul Wahhab al-Saadi.

Pasukan Israel telah meningkatkan serangan mereka terhadap Jenin, termasuk mengepung sebuah rumah di desa Ta’anak, barat laut kota. Penjajah melakukan pengeboman udara di lingkungan Harat al-Safouri di kamp tersebut. Laporan menunjukkan bahwa pasukan pendudukan Israel mengerahkan bala bantuan tambahan ke Jenin, dengan buldoser menghancurkan infrastruktur dan jalan di seluruh kota.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler