Krisis Chip Global, Pembuat Konsol Kurangi Produksi

Keurangan chip mungkin belum akan membaik dalam waktu dekat.

Pixabay
Microchip (ilustrasi)
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani  Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kekurangan chip global telah berdampak besar pada seluruh industri teknologi selama lebih dari setahun. Keurangan chip mungkin belum akan membaik dalam waktu dekat.

Baca Juga


Perusahaan gim besar dan kecil akan merasakan kesulitan hingga tahun depan. Bukan hanya Sony dan konsol generasi berikutnya dari Microsoft yang mungkin sulit didapat. Nintendo juga mungkin akan sulit didapatkan. 

Nintendo akan memproduksi 20 persen lebih sedikit konsol genggam Switch dibandingkan target awalnya untuk tahun fiskal hingga 31 Maret 2022. Menurut Nikkei Asia, Nintendo awalnya berencana memproduksi rekor 30 juta konsol Switch untuk tahun fiskal guna memenuhi permintaan saat pandemi Covid-19.

Seorang juru bicara Nintendo mengatakan kepada Reuters bahwa pasokan dan permintaan suku cadang semikonduktor sangat ketat dan memengaruhi produksi Switch.

 

Presiden Nintendo Shuntaro Furukawa menjelaskan belum ada peningkatan besar dalam situasi ini sejak awal tahun fiskal (yang dimulai pada April).

Menurut Ko Shiota, GM Divisi Pengembangan Teknologi Nintendo, perusahaan sedang mengevaluasi komponen alternatif dan meninjau desain mereka. Namun, saat ini tidak jelas apakah ada sesuatu yang dapat mempermudah produksi Switch.

Selain itu, PC gim genggam Steam Deck Valve ditunda dua bulan dari Desember hingga peluncuran Februari pada 11 November.

“Kami melakukan yang terbaik untuk mengatasi masalah rantai pasokan global, tetapi karena kekurangan bahan, komponen tidak mencapai fasilitas manufaktur kami tepat waktu untuk memenuhi tanggal peluncuran awal kami,” kata Valve dalam sebuah posting blog, dilansir dari The Verge, Jumat (12/11).

Bahkan sebelum penundaan, The Verge melaporkan bahwa pasokan Steam Deck akan ketat. Sekarang, orang-orang yang telah mendapatkan tanggal pemesanan Desember 2021 harus menunggu sedikit lebih lama.

Sony dilaporkan akan mengurangi produksi PS5, menurut Bloomberg. Perusahaan awalnya memperkirakan dapat merakit 16 juta konsol pada tahun fiskal saat ini (yang berakhir pada Maret). Namun sekarang, perusahaan berencana untuk membuat sekitar 15 juta.

PS5 sangat sulit ditemukan sejak diluncurkan pada November 2020. Tahun depan mungkin tidak akan segera menjadi lebih mudah. Mitra manufaktur Sony mengatakan kepada Bloomberg bahwa memenuhi target Sony mengatakan untuk 22,6 juta penjualan PS5 pada tahun fiskal berikutnya akan sulit.

Bos Microsoft Xbox Phil Spencer menegatakan bahwa masalah pasokan Xbox akan berlangsung hingga 2022. Masalah ini jauh melampaui pembuat perangkat keras gim. Intel mengatakan kekurangan chip dapat berlangsung hingga setidaknya 2023.

 

Di tengah banyak penundaan, ada satu titik terang yang potensial. Handheld retro Analogue Pocket, yang telah tertunda beberapa kali karena tantangan rantai pasokan, “masih di jalur” untuk peluncuran pada bulan Desember.

Industri otomotif juga terdampak

Kekurangan chip global juga berdampak di sektor otomotif. Beberapa pembuat mobil terbesar di dunia menyalahkan krisis atas hasil kinerja keuangan yang mengecewakan pada Oktober lalu.

Kekurangan semikonduktor global yang dipicu oleh lonjakan pemesanan laptop dan produk elektronik lainnya selama pandemi telah menutup beberapa jalur produksi mobil secara global tahun ini. Alhasil, karena kekurangan chip beberapa produksi mobil terpaksa ditunda.

Sebagai salah satu solusi, beberapa pabrikan memiliki strategi sendiri. Hyundai misalnya yang ingin mengembangkan chipnya sendiri. 

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler