DPR Minta Pertamina Segera Inventarisasi Kilang Minyak

Kebakaran kilang Pertamina tak hanya merugikan negara tapi juga masyarakat sekitar

ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/foc.
Kepulan asap terlihat dari tangki 36 T 102 yang terbakar di Kilang Pertamina Internasional RU IV Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (14/11).
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, meminta agar Pertamina untuk segera menginventarisasi kilang minyak milik Pertamina secara menyeluruh pasca peristiwa terbakarnya kilang minyak di Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (13/11) lalu. Menurutnya hal itu perlu dilakukan untuk mengantisipasi agar kejadian tersebut tidak terulang lagi.

"Kilang minyak ini jumlahnya ribuan. Bukan hanya di Cilacap. Oleh karena itu nanti kita minta Pertamina, juga untuk melalukan inventarisasi. Mana kilang minyak yang dalam keadaan status merah, kuning, atau hijau. Untuk antisipasi," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan,  Jakarta, Selasa (16/11).

Ia pun menyoroti kembali terulangnya peristiwa terbakarnya kilang minyak di sejumlah daerah. Menurutnya ledakan demi ledakan tersebut tidak hanya menyebabkan kerugian materil negara, tetapi juga merugikan masyarakat. "Itu kan membahayakan sekitar," ujarnya.

Dasco menuturkan DPR dalam beberapa rapatnya dengan pihak terkait juga kerap meminta Pertamina mencari tahu penyebab peristiwa kebakaran yang sebelumnya pernah terjadi. DPR melalui komisi terkait akan kembali menagih penjelasan Pertamina terkait hal tersebut dalam rapat yang akan datang.

"Saya rasa komisi terkait akan menanyakan bahwa pertemuan yang lalu itu hasilnya apakah dijalankan, atau bagaimana. Karena terjadi lagi," ungkapnya.

Dirinya enggan menanggapi berbagai spekulasi yang beredar terkait peristiwa kebakaran tersebut. "Saya nggak ada tanggapan. Karena itu kita menduga-duga, itu terjadi kesengajaan. Sementara ini belum tahu, sebab ledakan yang ada pada saat ini itu bagaimana," ucapnya.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler