Puan Desak Pertamina Segera Audit Sistem Pengamanan Kilang

Sistem pengamanan Pertamina harus memprioritaskan keselamatan pekerja dan masyarakat

ANTARA/Idhad Zakaria/foc.
Kobaran api terlihat di Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap, Jawa Tengah, Ahad (14/11/2021) dini hari. Tangki 36 T 102 terbakar pada Sabtu (13/11/2021) pukul 19.10 WIB itu berisi komponen pertalite.
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyoroti peristiwa terbakarnya kilang minyak milik PT Pertamina (Persero) di Cilacap, Jawa Tengah, pada Sabtu (13/11) malam lalu. Dirinya meminta agar perusahaan BUMN tersebut segera melakukan audit sistem pengamanan di kilang-kilang minyak milik Pertamina.

"Seringnya kebakaran di kilang minyak Pertamina memerlukan evaluasi mendalam. Harus ada audit sistem pengamanan di kilang-kilang minyak milik Pertamina sehingga bisa ditemukan apa persoalannya agar bisa segera diatasi," kata Puan dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/11).

Dirinya mengaku prihatin atas peristiwa tersebut. Apalagi kejadian serupa bukan kejadian yang pertama. Dalam setahun, setidaknya sudah ada tiga kejadian kebakaran kilang Pertamina. Pada 29 Maret 2021, terjadi kebakaran kilang minyak di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, yang cukup besar sehingga proses pemadamannya memakan waktu hingga dua hari.

Kemudian kebakaran kilang minyak milik Pertamina terjadi di area pertangkian 39 Pertamina RU IV Cilacap pada 11 Juni 2021. Kebakaran kilang minyak Cilacap Pertamina kembali terjadi pada Sabtu (13/11) tepatnya di Refinery Unit (RU) IV Tangki 36T-102 yang berisi komponen Pertalite sebanyak 31 ribu kiloliter.

"Karena kebakaran di lingkungan kerja Pertamina sudah sering sekali terjadi. Kami berharap ada investigasi menyeluruh dan evaluasi total sehingga tidak lagi terjadi di kemudian hari," ucapnya.

Puan bersyukur tidak ada korban jiwa dari kebakaran kilang minyak Pertamina di Cilacap kemarin. Ia menegaskan, Pertamina harus memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat di sekitar kilang, termasuk para pekerjanya.

"Sistem pengamanan Pertamina harus memprioritaskan keselamatan pekerja di lingkungan kilang dan masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Pastikan manajemen risiko dilakukan sebaik-baiknya," tegasnya.

Puan juga meminta komitmen Pertamina memperbaiki sistem keamanan kilang minyak agar tidak memperburuk kinerja perusahaan pelat merah itu. Menurutnya Pertamina harus bisa memberi penjelasan kepada masyarakat mengapa sering sekali terjadi kebakaran di kilang minyak miliknya.

"Sebab hal ini telah menimbulkan kegelisahan publik dan berbagai spekulasi," paparnya.

Mengenai dugaan adanya unsur kesengajaan karena kebakaran di kilang minyak Pertamina terjadi berulang, Puan menyerahkannya kepada pihak kepolisian. Apalagi kebakaran tak hanya meludeskan tangki penyimpanan minyak, tapi juga mengancam keselamatan masyarakat yang tinggal di sekitar kompleks kilang Pertamina.

"Usut tuntas penyebab kebakaran ini. Jika memang ditemukan ada oknum-oknum yang sengaja melakukan pembakaran, harus diproses sesuai ketentuan hukum yang berlalu," ungkapnya.

Di sisi lain, mantan Menko PMK tersebut mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadi kelangkaan BBM. Puan meminta warga tak perlu panic buying atas kebakaran kilang minyak di Cilacap.

"Pertamina sudah memastikan pasokan BBM dan LPG tetap aman. Masyarakat tidak perlu panik karena pemerintah pun pasti akan mengantisipasi segala dampak yang terjadi akibat kebakaran," urainya.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler