Makanan Jatuh Lima Detik di Lantai, Masih Boleh Dimakan?

Ilmuwan meneliti kontaminasi bakteri makanan yang jatuh ke lantai.

PxFuel
Ilmuwan meneliti kontaminasi bakteri makanan yang jatuh ke lantai.
Rep: Idealisa Masyrafina Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah pnelitian membantah anggapan yang diterima secara luas bahwa makanan yang jatuh selama masih lima detik aman dimakan. Dalam sebuah penelitian, seorang Profesor dan Spesialis Ekstensi Ilmu Pangan, Donald Schaffner, menemukan bahwa beberapa faktor berkontribusi terhadap kontaminasi silang, termasuk kelembaban, jenis permukaan dan waktu kontak, pada makanan yang jatuh ke lantai.

Baca Juga


Dilansir di IOL, Selasa (16/11), disebutkan bahwa dalam beberapa kasus, transfer kontaminasi tersebut dimulai dalam waktu kurang dari satu detik. Empat permukaan yang berbeda, serta makanan yang berbeda diuji dalam penelitian ini. Peneliti menguji makanan yg jatuh pada stainless steel, keramik, kayu, dan karpet. Untuk makanan, para penguji menggunakan semangka, roti, mentega, dan permen karet.

Permukaan lantai tempat makanan terjatuh dan makanan merupakan faktor penting. Namun, peneliti juga harus mempertimbangkan waktu kontak yang berbeda, yakni terkait aturan lima detik makanan jatuh yang selama ini beredar. Mereka menguji kurang dari satu, lima, 30, dan 300 detik. 

Peneliti menemukan bakteri jenis Enterobacter aerogenes, sejenis onpatogenik Salmonella yang secara alami terjadi dalam sistem pencernaan manusia. Sederhananya, mereka menumbuhkan bakteri yang tidak mampu menyebabkan penyakit dalam upaya untuk menguji teori aturan 'lima detik'. Namun, sains terbukti menang dalam hal ini.

Semangka memiliki kontaminasi paling banyak dan permen karet paling sedikit. Meski demikian, peneliti tetap tidak menyarankan mengambil dan memakan kembali permen karet yang sudah jatuh ke lantai.

Para peneliti menemukan bahwa perpindahan bakteri dari permukaan lantai ke makanan paling berpengaruh terjadi ketika dipengaruhi kelembapan. Dengan kata lain, semakin basah makanan, maka semakin tinggi risiko transfer bakteri. Mereka juga mencatat bahwa waktu kontak makanan yang lebih lama biasanya menghasilkan transfer lebih banyak bakteri dari setiap permukaan ke makanan.

Dalam hal permukaan, karpet memiliki kecepatan transfer yang sangat rendah dibandingkan dengan ubin dan baja tahan karat. Berdasarkan penelitian ini, apakah makanan yang jatuh ke lantai dalam waktu lima detik masih bisa dikonsumsi?

Para peneliti mengatakan agar mempertimbangkan kembali proses transfer bakteri hingga jenis makanan yang sudah dijelaskan. Namun, peneliti tetap menyarankan untuk tidak mengambil kembali makanan yang sudah jatuh ke lantai karena kontaminasi dapat terjadi secara instan.

"Aturan lima detik adalah penyederhanaan yang signifikan dari apa yang sebenarnya terjadi ketika bakteri berpindah dari permukaan ke makanan. Bakteri dapat mencemari secara instan," kata Schaffner.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler