Kepala Dinas Keamanan Israel Temui Presiden Palestina
Soal keamanan dibahas di pertemuan kepala dinas kemanan Israel dan Presiden Palestina
REPUBLIKA.CO.ID,RAMALLAH – Kepala dinas keamanan dalam negeri Israel (Shin Bet), Ronen Bar, melakukan pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Mereka membahas koordinasi keamanan dan upaya mencapai kesepakatan di Jalur Gaza.
Dilaporkan laman Haaretz pada Selasa (16/11), Bar melakukan pertemuan dengan Abbas tak lama setelah dirinya ditunjuk untuk memimpin Shin Bet. Dia menggantikan Nadav Argaman yang telah mengisi posisi tersebut selama lima setengah tahun.
Pertemuan Ron dengan Abbas terjadi di tengah kekhawatiran Israel terkait potensi runtuhnya perekonomian di Tepi Barat. Hal itu dinilai dapat menimbulkan konsekuensi keamanan serius bagi Israel. Awal pekan ini, Israel meminta pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menekan negara-negara Arab serta Eropa untuk meningkatkan bantuan keuangan kepada Otoritas Palestina.
Sebelum Abbas, Ron telah bertemu pejabat tinggi keamanan Yordania dan Mesir. Dia pun sempat melakukan pertemuan dengan kepala intelijen Mesir Abbas Kamel. Pada Selasa, seorang pemuda Palestina tewas saat terlibat bentrokan dengan pasukan Israel di sebuah jalan menuju kota utara Tubas. Dia ditembak di bagian dada.
Dilaporkan laman Al Arabiya, nama pemuda itu adalah Saddam Bani Odeh (26 tahun). Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, setelah tertembak, Odeh sempat dilarikan ke rumah sakit akibat luka pada bagian paru-parunya. Namun nyawanya tak terselamatkan.
Tentara Israel belum merilis keterangan perihal kejadian tersebut. Bentrokan antara warga Palestina dan pasukan keamanan Israel rutin terjadi di wilayah Tepi Barat yang diduduki. Hal itu selalu menyebabkan korban luka, bahkan tewas, pada warga Palestina.
Pasukan keamanan Israel bahkan kerap tak mengambil tindakan apa pun saat ada pemukim Yahudi Israel yang menyerang atau terlibat bentrokan dengan warga Palestina. Saat ini terdapat sekitar 475 ribu warga Israel yang tinggal di permukiman ilegal di Tepi Barat.