Berapa Lama Makanan Sisa Aman Disimpan? Ini Kata Ahli
Hampir setiap rumah tangga pasti pernah menyimpan makanan sisa.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hampir setiap rumah tangga pasti pernah menyimpan berbagai macam makanan sisa di kulkas. Makanan sisa itu bahkan bisa bertengger di kulkas sampai berhari-hari. Tapi kemudian pernahkah Anda bertanya-tanya mengenai ketahanan dan keamanan makanan sisa itu?
Sebagai aturan umum, Ahli Gizi dari AS Samantha Cassetty mengungkapkan, makanan sisa aman dikonsumsi dalam tiga hingga empat hari jika disimpan dalam wadah kedap udara dan kulkas Anda disetelah tidak lebih tinggi dari 40 derajat fahrenheit.
"Menyimpan sisa makanan dalam wadah kedap udara di bawah 40°F pasti akan memperpanjang masa simpan, tetapi tidak selama yang Anda kira, maksimal 4 hari," kata Cassety seperti dilansir dari Well and Good, Rabu (17/11).
Tetapi, sebelum makanan sisa disimpan ke kulkas, salah satu bagian terpenting yang perlu diperhatikan adalah berapa lama makanan tersebut berada di suhu ruangan. Jubir Food Safety and Inspection Service FDA Amanda Turney menyarankan, makanan yang mudah rusak seperti daging, telur, seafood dan lainnya harus didinginkan dan dibekukan dalam waktu dua jam setelah dimasak atau dibeli.
“Tapi dinginkan dalam waktu satu jam jika suhu tempat makanan berada di atas 90 derajat fahrenheit. Ini berlaku untuk piknik luar ruangan dan barbekyu," kata Turney.
Melakukan tes suhu kulkas dengan termometer adalah ide cerdas untuk menjaga ketahanan makanan yang sangat mudah rusak. Mengingat, suhu dingin di kulkas cukup bisa menangkal potensi bahaya seperti pertumbuhan bakteri. Sisa makanan harus disimpan di rak atas atau tengah, pastikan posisinya tetap terlihat saat membuka kulkas sehingga Anda tidak lupa memakannya.
Jika Anda akan membekukan sisa makanan, ketahanan makanan itu bisa lebih lama bahkan hingga 3-4 bulan. "Meskipun aman tanpa batas waktu, sisa makanan yang dibekukan dapat kehilangan kelembapan dan rasa jika disimpan lebih lama di dalam freezer," kata Turney.
Adapun ciri-ciri utama utama pembusukan bisa dilihat dari perubahan tekstur, misalnya buah atau sayuran menjadi lembek atau berlendir. Jamur dan mengeluarkan aroma tak sedap juga merupakan indikator utama pembusukan.
"Makanan dapat mengembangkan bakteri yang dapat membuat Anda sakit meskipun tidak ada perbedaan rasa, penampilan, atau bau. Itulah mengapa sangat penting untuk menangani dan menyimpan makanan dengan benar sebelum semua ini terjadi," tambah Cassetty.
Makanan yang memiliki risiko pembusukan lebih tinggi antara lain buah dan sayuran yang sudah dipotong, beri, salad sayuran siap saji, daging sapi atau ayam giling mentah. "Makanan tersebut harus dimasak atau dibekukan dalam waktu dua hari setelah pembelian," kata dia.
Cara paling aman untuk memanaskan kembali sisa makanan sama pentingnya dengan menyimpan sisa makanan. Jika Anda telah membekukan sisa makanan, menaikkan suhunya adalah langkah pertama. Langkah aman untuk mencairkan sisa makanan termasuk lemari es, air dingin, dan oven microwave.
"Pencairan di lemari es memakan waktu paling lama tetapi sisa makanan tetap aman sepanjang waktu, karena tidak pernah melebihi 40 derajat fahrenheit. Setelah dicairkan, makanan harus digunakan dalam waktu tiga sampai empat hari atau bisa dibekukan kembali," kata Cassety.