Petenis China Peng Shuai Muncul Seusai Menghilang Misterius
Petenis Peng Shuai sempat tak ada kabar usai beberkan skandal seksual pejabat China
REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Bintang tenis China Peng Shuai melakukan panggilan video dengan presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada Ahad (21/11). IOC menyatakan dia mengaku dalam kondisi baik-baik saja usai menghilang secara tiba-tiba dari publik.
Dalam sebuah pernyataan, IOC mengatakan Peng memulai pembicaraan 30 menit dengan presidennya Thomas Bach dengan berterima kasih kepada organisasi Olimpiade atas perhatiannya. "Dia menjelaskan kondisinya aman dan sehat, tinggal di rumahnya di Beijing, tetapi ingin privasinya dihormati saat ini," kata pernyataan IOC.
"Itulah sebabnya dia lebih suka menghabiskan waktunya bersama teman dan keluarga sekarang. Meski begitu, dia akan terus terlibat dalam tenis, olahraga yang sangat dia cintai," kata IOC.
Foto dan video Peng di turnamen anak-anak di Beijing yang diterbitkan pada hari sebelumnya tidak banyak membantu meredakan kegelisahan itu. Ramainya pembicaraan akibat absennya selama hampir tiga pekan setelah menuduh seorang mantan pejabat senior China melakukan pelecehan seksual terhadapnya.
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian sebelumnya telah meminta pihak berwenang China untuk memberikan lebih banyak jaminan. Dia menggemakan pernyataan Asosiasi Tenis Wanita bahwa gambar Peng di turnamen itu tidak cukup.
"Saya hanya mengharapkan satu hal: dia berbicara," kata Le Drian menegaskan mungkin ada konsekuensi diplomatik yang tidak ditentukan jika China tidak menjernihkan situasi.
Amerika Serikat dan Inggris juga telah meminta China untuk memberikan bukti keberadaan Peng. Pemain dan mantan petenis dari Naomi Osaka, Serena Williams, hingga Billie Jean King telah bergabung dalam panggilan telepon untuk memastikan dia aman.
Para tokoh tenis dunia menggunakan tagar media sosial #WhereIsPengShuai?. Petenis peringkat satu dunia Novak Djokovic mengatakan akan aneh mengadakan turnamen di China kecuali situasi mengerikan diselesaikan.
Pada 2 November, Peng mengunggah di media sosial China dengan menyebut mantan wakil perdana menteri Zhang Gaoli telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya beberapa tahun lalu. Unggahan media sosial Peng dengan cepat dihapus dan topik tersebut telah diblokir dari diskusi di internet China.