Sulitnya Gantikan Sir Alex Ferguson di MU
Tak ada pelatih yang sukses menangani MU selepas Ferguson, dipecat di tengah jalan
REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manchester United (MU) telah memakai lima pelatih setelah Sir Alex Ferguson menyatakan pensiun membesut Setan Merah. Namun kelima pelatih tersebut kesulitan mendekati, apalagi menyamai pencapaian Ferguson. Akibatnya, kisah kelam selalu berulang, pelatih dipecat di tengah jalan. Terbaru, manajemen Setan Merah memecat Ole Gunnar Solskjaer kemarin menyusul kekalahan 1-4 dari Watford di kompetisi Liga Primer Inggris.
Kekalahan tersebut merupakan yang kelima dalam 10 pertandingan terakhir. Hal tersebut menjadikan mereka ada di posisi ketujuh klasemen Liga Inggris dengan mengemas 17 poin atau 12 angka di belakang pemuncak klasemen Chelsea.
Michael Carrick didapuk untuk menjadi pelatih sementara. Carrick sama seperti Solskjaer dan Ryan Giggs yang sudah mengenak baik budaya dan gaya permainan MU daripada orang lain. Namun tak ada garansi ia bisa bertahan lama, apalagi menyamai kesuksesan yang pernah diraih Ferguson dengan 28 trofi utama dalam 27 musim bertugas, termasuk 13 di antaranya gelar juara Liga Primer Inggris.
Hampir mustahil memang untuk meniru kesuksesan era Ferguson. Berikut ini catatan singkat kiprah para pelatih yang pernah membesut MU pasca Ferguson, dilansir dari AS, Senin (22/11):
David Moyes (2013-2014)
Ferguson mengundurkan diri dan pensiun dari kepelatihan pada akhir musim 2012/2013. Moyes pun terpilih untuk melanjutkan tonggak kepemimpinan Ferguson setelah kinerjanya bagus bersama Everton walaupun tak pernah mempersembahkan gelar. Penunjukan Moyes juga dilakukan langsung oleh Ferguson.
Moyes kemudian menandatangani kontrak enam tahun jelang musim 2013/2014. Banyak yang diharapkan dari pria Skotlandia tersebut. Pada laga pembuka, MU sukses mengalahkan Swansea City. Hasil tersebut membuka harapan bahwa kesuksesan Ferguson akan berlanjut.
Namun fakta berkata lain setelah itu. MU tak pernah menemukan momentum kemenangan. Pada satu titik tertentu mereka ada di posisi ke-12 klasemen. Pada akhir musim MU finis di posisi ketujuh. Sebuah pencapaian pertama kalinya dalam 25 tahun gagal lolos ke kompetisi Eropa.
Moyes akhirnya dipecat pada April 2015 setelah hanya 10 bulan bertugas. Catatan statistiknya adalah memimpin 51 pertandingan dengan raihan 26 kemenangan, 10 hasil imbang dan 15 kali menelan kekalahan.
Moyes hanya mencatatkan 1,73 poin per game. MU waktu itu memiliki catatan kebobolan 1,10 per game dan 1,73 gol per pertandingan. Ia mempersembahkan satu trofi untuk MU yaitu Community Shield yang tak terlalu bergengsi.
Ryan Giggs (April-Mei 2014)
Setelah pemecatan Moyes, MU mencari pelatih baru. Pep Guardiola sempat dikaitkan dengan MU, tapi dia sudah memiliki kesepakatan dengan Bayern Muenchen. Ryan Giggs pun ditunjuk sebagai pelatih sementara untuk empat pertandingan sisa musim itu. Namun ia tak kuat dengan tekanan sehingga hasil imbang 1-1 melawan Southampton adalah laga terakhirnya sebagai pelatih MU.
Louis van Gaal (2014-2016)
Direksi klub mulai merasa membutuhkan pelatih yang lebih berpengalaman untuk mendongkrak tim. Mereka kemudian menemukan Van Gaal dengan riwayatnya yang sudah pernah melatih beberapa klub top Eropa yaitu Barcelona, Bayern Muenchen, dan Ajax Amsterdam. Van Gaal menjadi pelatih MU setelah Piala Dunia di Brasil dan Giggs sebagai asistenya.
Pelatih asal Belanda membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri. Kemenangan pertama mereka tak datang sampai pekan keempat. Namun MU menemukan konsistensi dan MU berhasil mengamankan tiket Liga Champions musim berikutnya.
Pada musim 2015/2016, MU mengawali musim cukup baik di Liga Inggris. Namun performa mereka kemudian menurun. Di Liga Champions mereka ada di posisi ketiga grup dan bermain di Liga Europa. Satu-satunya gelar yang ia persembahkan adalah Piala FA sebelum dipecat.
Van Gaal memimpin MU dalam 103 pertandingan di semua kompetisi. Memenangkan 54 pertandingan, 25 kekalahan dan 24 hasil imbang. Di era Van Gaal, MU mengumpulkan 1,81 poin per game, mencetak gol 1,54 gol per game, kebobolan 0,98 per game.
Jose Mourinho (2016-2018)
Beberapa hari setelah pemecatan Van Gaal, MU menunjuk Jose Mourinho yang menganggur sejak meninggalkan Chelsea beberapa bulan sebelumnya. Klub diyakini menandatangani pra kontrak dengan The Special One yaitu tiga tahun kontrak. Namun Ferguson dan Sir Bobby Charlton ragu apakah Mourinho cocok untuk MU.
Ternyata Mourinho lebih sukses daripada Van Gaal dan Moyes. Selama dua setengah tahun, ia memenangkan tiga gelar yaitu Liga Europa, Piala Carabao dan Community Shield. Mourinho dipecat setelah kekalahan 3-1 dari Liverpool di Anfield pada Desember 2018.
Mourinho memimpin MU dalam 144 pertandingan di semua kompetisi dengan catatan 84 kemenangan, 29 kekalahan, dan 31 hasil imbang. Ia membawa MU mengumpulkan 1,97 poin per game, kebobolan 0,90 per game, mencetak gol 1,74 gol per game.
Ole Gunnar Solksjaer (2018-2021)
MU kemudian menunjuk mantan pemainnya Ole Gunnar Solskjaer untuk menjadi pelatih sementara pasca dipecatnya Mourinho hingga akhir musim. Saat itu, MU ada di posisi keenam dan polesannya berdampak positif secara signifikan. MU memenangkan enam pertandingan dan berhasil naik peringkat sebelum kembali turun.
Klub masih posisi mencapi pelatih jangka panjang dengan Mauricio Pochettino sebagai calon favorit. MU akhirnya mempermanenkan Solskjaer pada Maret 2019. Solskjaer tampak baik menjadi pelatih MU pada musim 2019/2020. MU finis di posisi ketiga klasemen. Musim lalu, MU mengakhiri musim di posisi kedua.
Optimisme semakin terasa ketika Cristiano Ronaldo kembali pada lawa musim 2021/2022 dan mencetak dua gol di laga debutnya. Namun harapan itu mulai memudar ketika kalah dari Leicester City, Liverpool, Manchester City dan Watford. Solskjaer pun dipecat.
Pelatih asal Norwegia tersebut memimpin MU sebanyak 168 pertandingan dengan 92 kemenangan, 41 kekalahan dan 35 hasil imbang. Solskjaer membawa MU mencatatkan 1,85 poin per game, mencetak gol 1,92 gol per pertandingan dan kebobolan 1,18 gol per pertandingan. Ia tak pernah mempersembahkan gelar apa pun untuk MU.
Michael Carrick 2021-Sekarang
Carrick menghabiskan 12 tahun di Old Trafford sebagai pemain. Ia ditunjuk sebagai pelatih sementara tanpa ada pengalaman sebagai pelatih. Ia memperoleh sertifikat kepelatihannya jelang karier bermainnya berakhir. Ditunjuk sebagai pelatih sementara adalah pengalaman pertamanya meski menjadi bagian dari staf pelatih MU sejak 2018.
Carrick tahu tugas berat menantinya meskipun hanya pelatih sementara. Pasalnya, MU berada di luar empat besar dan harus melewati jalan terjal di Liga Champions untuk lolos ke fase gugur.