Wujud Asli dan Rupa Penampakan Malaikat Menurut Ibnu Katsir

Malaikat bisa menjelma menjadi manusia atau dalam penampakan lainnya

Malaikat bisa menjelma menjadi manusia atau dalam penampakan lainnya. Ilustrasi malaikat
Rep: Imas Damayanti Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ayat-ayat yang menyebutkan tentang malaikat sangatlah banyak di dalam Alquran. Allah ﷻ menyebut mereka sebagai makhluk yang sangat kuat beribadah, indah dipandang, besar bentuknya, dan mampu tampil dalam berbagai perwujudan.

Baca Juga


Dalam kitab Mukhtashar Al-Bidayah wa An-Nihayah dijelaskan, malaikat dapat berwujud sebagai pemuda yang tampan dan suka menguji. Hingga kaum Nabi Luth sangat tertarik kepadanya yang berakhir dengan siksaan yang ditimpakan Allah kepaa mereka.

Demikian pula Malaikat Jibril yang datang kepada Nabi Muhammad ﷺ dengan sifat-sifatnya yang bermacam-macam. Terkadang ia muncul dengan rupa Dhiyah bin Khalifah Al-Kalbi, kadang-kadang muncul dengan rupa seorang Badui, dan kadang muncul dengan rupa aslinya sendiri.

Sosok malaikat yang bisa berubah wujud menjadi manusia juga diperjelas dalam surat Maryam ayat 17:

فَاتَّخَذَتْ مِنْ دُوْنِهِمْ حِجَابًاۗ فَاَرْسَلْنَآ اِلَيْهَا رُوْحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا

Fattakhażat min dụnihim ḥijābā, fa arsalnā ilaihā rụḥanā fa tamaṡṡala lahā basyaran sawiyyā. 

“Lalu dia memasang tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami (Jibril) kepadanya, maka dia menampakkan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna.” 

Malaikat memiliki 600 buah sayap. Dan jarak antara setiap dua sayap laksana jarak antara Timur dengan Barat. Mereka mampu mengangkat kota-kota kaum Luth dengan segala isinya. Jumlah mereka mendekati 400 ribu malaikat.

Ketinggian mereka hingga ujung sayapnya mencapai ujung langit yang masih terlihat oleh mata sehingga para malaikat itu masih mampu mendengar gonggongan anjing dan kokok ayam jago kaum Nabi Luth. Lalu mereka membalik buminya hingga bagian atasnya menjadi bagian bawahnya.

Malaikat Israfil adalah salah satu pengusung Arsy. Dia juga peniup sangkakala dengan perintah Rabbnya, sebanyak tiga kali tiupan. Yakni tiupan pertanda kedahsyatan, tiupan pertanda ledakan petir, dan tiupan pertanda kebangkitan.  

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler