Yordania: Presiden Israel Provokasi Umat Islam

Kunjungan Presiden Israel ke Masjid Ibrahimi adalah pelanggaran internasional.

Anadolu Agency
Presiden Israel Isaac Herzog memaksa masuk ke Masjid Ibrahimi di Hebron, Tepi Barat, Senin (29/11). Ia melakukan kunjungan untuk merayakan salah satu festival umat Yahudi, Hanukkah.
Rep: Puti Almas Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pemerintah Arab Saudi dan Yordania mengecam kunjungan Presiden Israel Isaac Herzog ke Masjid Ibrahimi di Hebron, Tepi Barat untuk merayakan salah satu Hari Raya umat Yahudi, Hanukkah.

Dalam pernyataan pada Selasa (30/11), juru bicara Kementerian Luar Negeri Yordania, Haitham Abu Al-Foul mengatakan bahwa kunjungan Herzog tersebut adalah sebuah pelanggaran hukum internasional. Ia juga menyebut bahwa langkah itu dapat mendorong ekstremisme.

“Kunjungan itu adalah provokasi yang tidak dibenarkan terhadap sentimen umat Islam,” ujar Al-Foul dalam sebuah pernyataan, dilansir Anadolu Agency, Selama (30/11).

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga mengatakan kunjungan Herzog adalah tindakan provokatif. Pihaknya meminta masyarakat internasional memikul tanggung jawab dalam menghentikan Israel dari tempat-tempat suci umat Islam.

Menurut laporan, Herzog memaksa masuk ke Masjid Ibrahimi pada Ahad (28/11) untuk berpartisipasi dalam upacara menyalakan lilin Yahudi. Ia juga ditemani oleh sejumlah besar pasukan polisi Israel dan warga pemukim Yahudi di Hebron.

Sheikh Hefthi Abu Sneina, kepala Masjid Ibrahimi mengatakan pasukan Israel menutup masjid dan mencegah jamaah Palestina mencapai situs tersebut.

Baca Juga


Setelah tragedi pembantaian pada 1994 terhadap 29 jamaah Palestina di dalam masjid oleh seorang pemukim ekstremis Yahudi, Baruch Goldstein, pihak berwenang Israel membagi kompleks masjid antara jamaah Muslim dan Yahudi.

Komite Warisan Dunia UNESCO memutuskan pada Juli 2017 untuk memasukkan Masjid Ibrahimi dan kota tua Hebron ke dalam Daftar Warisan Dunia. Hebron tercatat menjadi rumah bagi sekitar 160.000 Muslim Palestina dan sekitar 500 pemukim Yahudi.



BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler