Antisipasi Omicron, Fauci: Dapatkan Vaksin Booster
Fauci merekomendasikan booster vaksin Covid-19 untuk mengantisipasi omicron.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penasihat Covid-19 untuk Gedung Putih Dr Anthony Fauci mengatakan kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden bahwa waktu sekitar dua pekan untuk mengetahui lebih pasti tentang penularan dan tingkat keparahan SARS-CoV-2 varian omicron. Sejauh ini, belum ada bukti yang menunjukkan varian omicron lebih serius daripada delta yang kini masih mendominasi.
"Bagaimana kita mengatasi omicron? Dapatkan vaksin booster jika Anda sudah divaksinasi," kata Fauci dalam konferensi pers Gedung Putih, dilansir Best Life Online, Rabu (1/12).
Hanya dalam sepekan, SARS-CoV-2 varian omicron telah membuat kondisi pandemi jadi kembali mengkhawatirkan. Varian baru ini diperkirakan memiliki hampir tiga kali lipat jumlah mutasi dibandingkan delta.
Beberapa di antaranya dapat membuat omicron menyebar lebih mudah dan berpotensi menurunkan fungsi respons imunitas tubuh. Pejabat kesehatan mengatakan ada tindakan pencegahan Covid-19 yang telah dicoba dan terbukti dapat mencegah beberapa infeksi dan kasus parah.
Fauci juga menekankan protokol kesehatan yang tidak boleh longgar. Hal ini termasuk gaya hidup sehat.
"Terus gunakan metode mitigasi, yaitu masker, menghindari keramaian, dan ruang berventilasi buruk," ujar dia.
Menurut Fauci, seperti saat menghadapi varian lainnya, penurunan kekebalan parsial dapat terjadi. Akan tetapi, vaksin dan terutama dosis penguat (booster) dapat bermanfaat untuk memberikan tingkat antibodi dan perlindungan silang, terutama terhadap penyakit parah.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan Institut Kesehatan Nasional (NIH) telah menekankan pentingnya metode perlindungan serupa. Direktur NIH Francis Collins mengingatkan publik tentang penggunaan masker.
Tanpa adanya omicron pun penggunaan masker tetap penting, sebab varian delta juga masi terus menjadi ancaman. Hal itu diungkapkannya saat wawancara dalam Good Morning America yang tayang di ABC News, Selasa (30/11).
"Saya tahu kita semua lelah dengan ini, tetapi virus tidak bosan dengan kita dan terus mengeksploitasi peluang saat kita ceroboh," kata Collins.
Baca juga : Urutan Booster Vaksin Terbaik untuk Tangkal Omicron
Pada 29 November, CDC memperkuat keputusannya untuk memperluas cakupan booster. CDC mendorong orang dewasa yang telah divaksinasi untuk mendapatkan suntikan tambahan ini.
Booster bisa diterima enam bulan setelah dosis kedua vaksin Pfizer atau Moderna. Penerima vaksin dosis tunggal Johnson & Johnson bisa mendapatkannya selang dua bulan.
"Kemunculan varian omicron (B.1.1.529) baru-baru ini semakin menekankan pentingnya vaksinasi, booster, dan upaya pencegahan yang diperlukan untuk melindungi dari Covid-19,” demikian pernyataan CDC.
Fauci juga mengatakan bahwa siapa pun yang belum divaksinasi harus mendapatkanya sesegera mungkin. Vaksin tetap penting sekalipun varian omicron nantinya dinilai dapat menembus perlindungan yang diberikan vaksin.
Direktur CDC Rochelle Walensky, MD, mengatakan masih ada sekitar 47 juta orang dewasa AS yang tidak divaksinasi dan lebih dari 12 juta remaja tidak divaksinasi. Padalah, mereka memenuhi syarat untuk vaksinasi.
"Agar lebih jelas, kita memiliki lebih banyak alat untuk melawan varian hari ini daripada yang kita miliki tahun lalu," kata Walensky.
Gejala omicron
Menurut Fauci, walaupun varian omicron yang sangat bermutasi telah terdeteksi di hampir 20 negara, belum ada kasus yang dikonfirmasi terdeteksi oleh pejabat di AS. Namun, bukan tidak mungkin hal itu akan segera terjadi.
Di Afrika Selatan, tempat omicron pertama kali terdeteksi, penderitanya dilaporkan mengalami gejala ringan terkait varian tersebut. Meski begitu, Fauci memperingatkan bahwa laporan ini didasarkan pada sejumlah kecil kasus yang terjadi pada pasien lebih muda dan sehat.
Kelompok usia tersebut biasanya juga hanya memiliki kasus Covid-19 ringan terlepas dari variannya. Fauci enggan terlalu dini menyimpulkan bagaimana efek seluruhnya dari omicron.
"Sangat sulit untuk mengetahui apakah varian khusus ini akan mengakibatkan penyakit parah atau tidak," kata Fauci saat jumpa pers.