PGN Terus Pasok Gas Industri
Total volume gas yang akan dipasok PGN mencapai 34,8 BBTUD.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (PGN) belum lama ini menandatangani perjanjian jual beli gas (PJBG) dan letter of agreement (LoA) untuk industri di Sumatra Tengah, Riau, Sumatra Selatan, dan di Jawa Barat. Dari seluruh perjanjian tersebut, total volume gas yang akan dipasok PGN mencapai 34,8 BBTUD.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan memerinci, PGN dan Saka Energi Muriah Limited menandatangani PJBG untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di sektor kelistrikan dan industri di wilayah Jawa dengan volume 10–12 BBTUD dari Wilayah Kerja Muriah. Selain itu, PGN dengan ConocoPhillips Grissik Limited (CPGL) dan Medco Energi Madura Offshore Pty Ltd (Medco) juga menandatangani LoA untuk implementasi Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) enam dolar per mmbtu.
Ia menjelaskan, pasca-transformasi, subholding gas mengintegrasikan infrastruktur dari Sumatra bagian utara hingga Jawa Timur. Integrasi tersebut bertujuan agar penyaluran gas bumi ke berbagai segmen semakin fleksibel dan andal.
"Kami berharap volume gas bumi yang disepakati dapat dimonetisasi secara optimal yang akan diutilisasi di sektor rumah tangga, industri, hingga pembangkit listrik yang dapat menciptakan multiplier effect bagi perekonomian nasional,” ujar Heru, Kamis (2/12).
Heru menjelaskan, PGN bersama Pertamina Hulu Energi Jambir Merang akan mengalirkan gas untuk kebutuhan pelanggan di sektor lifting minyak dan gas bumi, kilang, kelistrikan, dan industri di wilayah Sumatra Tengah, Kepulauan Riau, Sumatra Selatan, dan Jawa Barat.
“Kami juga berterima kasih atas dukungan pemerintah termasuk Kementerian ESDM, Dirjen Migas dan SKK Migas. Permintaan gas bumi menjadi salah satu prioritas industri hulu migas. Semoga dapat menjadi upaya bersama untuk memajukan investasi sektor hulu migas dan pembangunan ekonomi Indonesia,” kata Heru.