Letusan Semeru Hancurkan Hampir Semua Rumah di Satu Dusun

Hampir semua rumah di Dusun Curah Kobokan hancur akibat letusan Semeru.

istimewa/viral watsapp
Aliran guguran lava pijar Gunung Semeru dengan jarak luncur kurang lebih 500 meter sampai 800 meter, Sabtu (4/12). hampir semua rumah di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, hancur akibat letusan Gunung Semeru.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar menyebutkan bahwa hampir semua rumah di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, hancur akibat letusan Gunung Semeru. Gunung setinggi 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) itu erupsi pada Sabtu (4/12) siang.

Baca Juga


"Hampir semua rumah hancur di Curah Kobokan dan semua mengungsi sebagian besar di Balai Desa Penanggal," kata Indah yang berada di Puskesmas Penanggal saat menyampaikan laporannya melalui telekonferensi yang dipantau di Jakarta, Sabtu malam.

Selain itu, menurut Indah, kerusakan jembatan juga terjadi di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo. Akibatnya, akses tunggal Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang terputus.

"Ada jembatan putus, yaitu Jembatan Geladak Perak yang menghubungkan antara Lumajang-Malang sehingga saudara-saudara kami warga yang ada di Pronojiwo tidak bisa mengarah ke sana kalau dari Lumajang, karena jembatannya putus. Sehingga tadi beberapa teman terpaksa harus memutar lewat Malang," katanya.

Indah memohon agar BPBD serta Dinas Sosial Kabupaten Malang bisa memberikan bantuan. Ia berharap ada posko, baik tempat pengungsian maupun dapur umum, untuk melayani warga Lumajang yang ada di Pronojiwo.

"Karena tidak memungkinkan kami ke sana akibat jembatan yang putus dan banyak pohon-pohon yang tumbang mengakibatkan jalan nasional menuju arah Malang juga terhambat," katanya.

Indah juga menyebutkan kondisi di Desa Sumberwuluh yang terdapat area tambang ada dua orang yang hilang sampai saat ini belum ditemukan. Selain itu, ada sekitar delapan orang yang terjebak di kantor milik perusahaann tambang.

"Jadi sekitar delapan orang di sana, dan kami tidak bisa menghubungi karena HP-nya tidak bisa dihubungi tadi sore," ungkap Indah.

Menurut Indah, warga tersebut smpat bisa mengirimkan video minta tolong. Akan tetapi, relawan tidak bisa mengevakuasi karena lahar panas sudah di sana.

"Kami menunggu surutnya, mudah-mudahan mereka masih selamat," kata Indah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler