Pesawat Hercules Kirim 12 Ton Bantuan Korban Erupsi Semeru

Bansos akan langsung didistribusikan ke sejumlah posko pengungsian di Lumajang.

Antara/Ari Bowo Sucipto
Pesawat Hercules Kirim 12 Ton Bantuan Korban Erupsi Semeru. Seorang warga mengumpulkan barang yang tersisa dari rumahnya yang hancur di desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Pusat Kajian Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menghitung kerugian akibat erupsi gunung Semeru ditaksir mencapai Rp310 miliar yang mencakup sarana prasarana umum serta mempengaruhi perekonomian bidang perkebunan, pertanian, peternakan, perdagangan, pertambangan serta pariwisata
Rep: Flori Sidebang/Fauziah Mursid Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu pesawat C-130 Hercules milik TNI Angkatan Udara mengirimkan 12 ton bantuan sosial bagi warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur. Pesawat yang dipiloti Kapten Pnb Mikko dan Lettu Pnb Adam itu terbang melalui Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (7/12).

Baca Juga


Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Indan Gilang Buldansyah, saat meninjau loading bansos di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta mengatakan bantuan sosial ini merupakan bantuan dari Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa dan Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, Ketum Dharma Pertiwi, dan Ketum PIA Ardhya Garini.

"Hari ini TNI AU menerbangkan satu pesawat C-130 Hercules membawa 12 ton bantuan berupa barang yang sifatnya mendesak dibutuhkan masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Semeru," kata Indan dalam siaran persnya.

Pesawat C-130 Hercules A-1318 dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta itu terbang menuju Lanud Abdulrachman Saleh, Malang. Setibanya di Lanud Abdulrachman Saleh, bansos langsung didistribusikan ke sejumlah posko pengungsian yang ada di Kabupaten Lumajang. Bansos yang dikirim itu berupa makanan siap saji, sembako, obat-obatan, tenda pengungsi, kasur, selimut, karpet dan sejumlah perlengkapan lainnya yang dibutuhkan warga di lokasi pengungsian.

Dinas Psikologi TNI Angkatan Laut (Dispsial) memberikan bantuan pemulihan kepada anak-anak pengungsi bencana alam erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur yang terjadi pada Sabtu (4/12). Tim yang diberangkatkan itu terdiri dari tim Psikoedukasi dan Psikososial dibawah pimpinan Letkol Laut (T) Mawi Utomo.

Kondisi Jembatan Gladak Perak yang terputus akibat longsoran material erupsi Gunung Semeru di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12). Jembatan yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang tersebut terputus akibat erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12) lalu. Pemerintah berencana akan segera membangun jembatan sementara untuk akses evakuasi dan penyaluran logistik bagi masyarakat terdampak. Republika/Thoudy Badai. - (Republika/Thoudy Badai)

 

"Tim pendampingan ini dikerahkan sejak Ahad (5/12) sampai ada pencabutan, yakni apabila warga sudah kembali ke rumah masing-masing," demikian bunyi keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal), Selasa (7/12).

Tim pendampingan bekerja sama dengan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Pusat, HIMPSI Jawa Timur, HIMPSI Jember, BPBD Lumajang, Psikologi Polda Jawa Timur, TNI AU, TNI AD. Kemudian, Kementerian Sosial, Dinas Kesehatan (Dinkes) Lumajang, Puskesmas Penanggal dan relawan setempat untuk membantu ratusan warga di tempat pengungsian yang terdiri dari anak-anak dan orang dewasa di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro Lumajang.

Para psikolog melakukan berbagai macam terapi, seperti terapi kognitif, afektif dan psikomotorik dengan bentuk berupa terapi seni, antara lain, menggambar, melukis, menyanyi dan menari untuk anak-anak. "Serta terapi untuk orang dewasa berupa hypnotherapy, relaksasi, SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique), therapy psikodrama, mainfullnes dan ERBT," lanjut keterangan itu.

Pendampingan ini diharapkan dapat membantu meringankan permasalahan psikologis bagi korban, terutama anak-anak yang masih kecil. Sehingga membutuhkan pendamping untuk meminimalisasi hal-hal yang dapat terjadi secara psikologis.

Presiden Joko Widodo berjanji akan segera memutuskan tempat relokasi bagi warga yang terdampak letusan Gunung Semeru. Jokowi mengatakan, berdasarkan laporan yang ia terima, ada sekitar 2.000 lebih rumah yang memang harus direlokasi pascaletusan Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12).

Fadli Taha (45 tahun) berpose dengan foto keluarganya di depan rumahnya yang tertimbun material guguran awan panas Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Akibat terjangan guguran awan panas Gunung Semeru sejumlah rumah warga rusak dan puluhan warga hilang. - (Antara/Zabur Karuru)

 

"Ini segera akan kita putuskan di mana relokasinya, dan saat itu juga akan segera kita bangun. Saya kira semua sudah siap," ujar Jokowi saat meninjau secara langsung daerah terdampak letusan Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12).

Jokowi mengatakan, perbaikan infrastruktur di lokasi terdampak termasuk di dalamnya relokasi rumah warga akan dilakukan setelah proses evakuasi selesai dan aktivitas Gunung Semeru telah mereda. Pemerintah akan memutuskan tempat relokasi yang aman untuk ditinggali warga kembali.

 

"Kita berharap setelah nanti reda, semuanya bisa dimulai, baik itu yang berupa perbaikan infrastruktur maupun kemungkinan relokasi dari tempat-tempat yang memang kita perkirakan berbahaya untuk dihuni kembali," ujarnya.

Presiden Joko Widodo saat meninjau posko pengungsian masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Selasa (7/12). - (dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler