Petinggi Instagram Protes, Aplikasi Lain Juga Beri Dampak Buruk pada Remaja

Aplikasi lain juga diklaim beri dampak buruk bagi kesehatan mental anak muda.

Webster2703 via Pixabay
Instagram dan aplikasi lain harus mematuhi standar untuk mendapatkan perlindungan di bawah Bagian 230 yang melindungi perusahaan teknologi dari tanggung jawab hukum atas apa yang diunggah pengguna di platform mereka (Foto: ilustrasi Instagram)
Rep: Meiliza Laveda Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kepala Instagram Adam Mosseri mengatakan dalam Kongres pada Rabu (8/12), bahwa aplikasi lain juga berdampak buruk pada anak muda, bukan hanya Instagram. Hal itu ia sampaikan selama menghadapi pertanyaan di hadapan Subkomite Senat tentang Perlindungan Konsumen, Keamanan Produk, dan Keamanan Data tentang efek Instagram pada kesehatan mental anak muda. Menurut dia, Kongres terlalu melebihkan dampak Instagram pada anak muda dan seharusnya aplikasi lain juga disalahkan. 

Baca Juga


“Kenyataannya adalah menjaga anak muda tetap aman saat daring bukan hanya tentang satu perusahaan. Keselamatan anak adalah masalah di seluruh industri,” kata Mosseri.

Dia mengatakan, Instagram dan aplikasi lain harus mematuhi standar untuk mendapatkan perlindungan di bawah Bagian 230 yang melindungi perusahaan teknologi dari tanggung jawab hukum atas apa yang diunggah pengguna di platform mereka. Selain itu, dia menyebut saat ini anak muda lebih banyak memakai aplikasi TikTok dan Youtube daripada Instagram.

“Kami telah menyerukan regulasi selama hampir tiga tahun sekarang dan dari tempat saya duduk, tidak ada area yang lebih penting daripada keselamatan anak muda,” ujar dia.

Platform media sosial lain, termasuk Snapchat, TikTok, dan Youtube bertanggung jawab atas beberapa efek negatif daring untuk anak-anak. Namun, Instagram berbeda dari aplikasi lain karena dibuat khusus untuk foto. Ada sejumlah bukti Instagram memiliki efek yang sangat spesifik pada anak muda.

Dokumen dari penelitian Facebook yang bocor ke Wall Street Journal yang disebut The Facebook Files, menemukan Instagram berbahaya bagi sebagian besar remaja, terutama remaja perempuan. Ini juga mengungkapkan perbandingan sosial dan masalah citra tubuh berdampak pada remaja lebih dari orang dewasa dengan beberapa pengalaman yang paling intens adalah perbandingan sosial, kesepian, stres dan depresi.

Hampir setengah dari semua remaja perempuan di Instagram merasa mereka sering atau selalu membandingkan penampilan mereka dengan orang lain di platform dan sepertiga dari mereka merasa tekanan kuat untuk terlihat sempurna.

Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan epidemi bunuh diri di antara orang-orang di AS berusia 10 hingga 24 tahun. Setelah periode yang stabil dari tahun 2000 hingga 2007, tingkat bunuh diri di antara kelompok usia tersebut meningkat 56 persen dari 2007 hingga 2017 yang menjadikan bunuh diri sebagai penyebab kematian kedua bagi anak muda.

Mosseri membantah anggapan bahwa ada hubungan antara Instagram dan bunuh diri selama sidang. Namun, para ahli mengaitkan sebagian peningkatan bunuh diri dari media sosial.

Dilansir Mashable, Kamis (9/12), penelitian Instagram menunjukkan di antara pengguna yang mengatakan mereka memiliki pikiran untuk bunuh diri, enam persen di AS menemukan pikiran itu di Instagram. The Guardian melaporkan seperempat remaja mengatakan mereka merasa tidak cukup baik dan pemikiran itu dimulai di Instagram.

Sehari sebelum sidang, Mosseri mengumumkan alat dan fitur baru yang dirancang untuk menjaga keamanan anak muda di Instagram. Alat-alat ini termasuk mendorong remaja ke topik yang berbeda, fitur Take a Break atau Istirahat dan alat bagi orang tua untuk melacak jumlah waktu yang dihabiskan anak-anak mereka secara daring. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler