Korban Banjir Bandang Garut Dipastikan Dapat Bantuan

Banyak warga yang menyampaikan tentang perbaikan infrastruktur, kebutuhan air bersih.

ANTARA/Adeng Bustomi
Sejumlah warga terdampak banjir bandang berdiam di posko pengungsian di Kampung Cileles, Desa Cintamanik, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Garut, Jawa Barat (ilustrasi)
Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Anggota DPRD Kabupaten Garut dari Fraksi PDI Perjuangan Yudha Puja Turnawan memastikan semua korban banjir bandang yang rumahnya rusak di Kecamatan Sukawening dan Karangtengah mendapatkan bantuan perbaikan rumah sesuai janji pemerintah.

Baca Juga


"Untuk rumah warga yang rusak akibat banjir bandang kemarin sudah saya usulkan perbaikan data agar mendapatkan bantuan yang sama," kata Yudha usai bertemu dengan masyarakat Kecamatan Karangtengah salah satu daerah terdampak banjir bandang, Kamis (9/12).

Ia menuturkan kegiatan rutin reses anggota DPRD Garut itu sengaja dilaksanakan di Kecamatan Sukawening dan Karangtengah sebagai daerah yang dilanda banjir bandang pada 27 November 2021. Ia berharap melalui kegiatan reses itu masyarakat bisa menyampaikan berbagai permasalahan dan keinginannya termasuk penanganan setelah terjadi bencana alam banjir bandang.

"Saya memutuskan mengunjungi di kecamatan itu agar mereka bisa menyampaikan apa saja keinginannya pascabanjir kemarin," katanya. 

Ia mengungkapkan hasil reses itu banyak warga yang menyampaikan tentang perbaikan infrastruktur, kebutuhan air bersih, persoalan alih fungsi lahan, dan juga warga yang menjadi korban banjir tidak terdata sebagai penerima bantuan perbaikan rumah.

Yudha menyebutkan laporan warga itu ada 150 rumah yang rusak akibat banjir bandang, sementara yang tercatat mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk di Kecamatan Karangtengah sebanyak 15 rumah, dan Sukawening empat rumah."Ternyata ada 150 rumah yang rusak, ini yang sedang kami usulkan untuk diperbaiki datanya," kata politisi muda PDI Perjuangan itu.

Ia menyampaikan sempat meninjau langsung daerah yang terdampak bencana alam, salah satunya melihat kondisi rumah warga di Kampung Cikiruh dan Cileles, Kecamatan Karangtengah yang kondisinya rusak dan terancam bahaya longsor. Namun rumah itu, kata Yudha, tidak masuk dalam data penerima bantuan, kemudian memberitahu ke pejabat dinas terkait agar ada perbaikan data kerusakan akibat bencana. 

Usulan perbaikan itu, lanjut dia, harus ada disposisi dari Bupati Garut dan tidak bisa diwakilkan, sedangkan bupati saat itu pergi ke Lombok bersama jajaran dari RSUD dr Slamet Garut. "Saat itu saya usulkan perbaikan tapi tidak bisa karena harus ada disposisi dari Bupati yangsedang di Lombok, akhirnya perbaikan datanya telat," katanya.

Sebelumnya, bencana banjir bandang menerjang pemukiman rumah warga di Kecamatan Sukawening dan Karangtengah, beruntung peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa hanya kerusakan rumah dan fasilitas umum.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
 
Berita Terpopuler