Legislator Ini Siap Jadi Orang Tua Asuh Santriwati Korban Pencabulan

Pelaku sengaja mencari korban dari kampung pedalaman di Garut karena dianggap lugu.

Dok Pribadi
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menyatakan, siap menjadi orangtua asuh bagi para santriwati korban pencabulan.
Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menyatakan, siap menjadi orangtua asuh bagi para santriwati korban pencabulan guru pesantren di Bandung. Dedi bahkan sudah menengok para korban pencabulan di rumah mereka di Garut selatan pada Sabtu (11/12) malam.


"Saya sudah menengok mereka tadi malam. Perjalanannya sangat jauh," ujar Dedi, dalam siaran persnya yang diterima Republika.co.id, Ahad (12/12).

Menurut Dedi, para korban ketika ditengok sudah dalam keadaan baik-baik. Perlahan-lahan mereka pun bisa menjalani kehidupan normal. Walaupun, ada beberapa di antara mereka masih sedikit trauma.

"Tapi rata-rata para korban sudah mulai membaik. Mereka ingin kembali lagi ke sekolah," katanya.

Dedi mengatakan, untuk memenuhi keinginan mereka agar bisa tetap bersekolah, ia siap untuk menjadi orangtua angkat. Dedi, akan membiaya semua kebutuhan sekolah mereka.

Bahkan, kata Dedi, ada beberapa santriwati yang ingin ikut ke Purwakarta untuk sekolah dan pesantren. "Akhirnya saya ajak mereka ke sana karena saya juga punya pesantren. Para orangtuanya sudah mengizinkan," katanya.

Menurut Dedi, para korban pencabulan guru pesantren di Bandung itu sebagian besar berasal dari Garut selatan. Sisanya dari daerah lain.

"Sebenarnya korbannya bisa lebih dari belasan orang. Namun ada beberapa orangtua yang masih tidak percaya," katanya.

Korban, kata dia, mayoritas dari Garut selatan karena memang pelakunya berasal dari Garut selatan. Dia sengaja mencari korban dari kampung pedalaman di Garut karena dianggap lugu.

Informasi tersebut, kata dia, didapat langsung dari pengakuan korban ketika ditemui tadi malam di Garut selatan. Perjalanan untuk ke rumah korban pun sangat jauh. Hanya bisa diakses oleh motor dan jalannya pun tidak begitu bagus.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler