Jokowi Harap Dukungan Rusia di Presidensi G20

Presiden kembali menyampaikan prioritas Indonesia di dalam keketuaannya di G20.

Antara/Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas
Presiden Joko Widodo (kanan) menerima kunjungan kehormatan Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Nikolay P. Patrushev di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/12). Dalam pertemuan tersebut Presiden Joko Widodo menyampaikan prioritas Indonesia dalam Presidensi G20.
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Nikolay Patrushev di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/12). Dalam pertemuan ini, Presiden Jokowi pun mengharapkan dukungan Rusia dalam Presidensi Indonesia di G20.

"Presiden kembali menyampaikan prioritas Indonesia di dalam keketuaannya di G20 dan mengharapkan dukungan Rusia," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat konferensi pers melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Selain itu, Presiden juga menyampaikan pada 2023 nanti, Indonesia juga akan memegang keketuaan Asean. Karena itu, ia berharap terjalinnya kerja sama dengan Rusia selama keketuaan Indonesia di Asean nanti.

Lebih lanjut, Retno mengatakan, Presiden juga menyambut baik penandatanganan MoU kerja sama di bidang keamanan informasi internasional antara Indonesia dengan Rusia yang akan dilakukan oleh Menko Polhukam dan Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Nikolay Patrushev pada Selasa (14/12) besok.

"Sekretaris Patrushev akan melakukan konsultasi bilateral bidang keamanan dengan Menko Polhukam dan ini merupakan konsultasi yang keenam kalinya," tambah Retno.

Selain bertemu dengan Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Nikolay Patrushev, Presiden juga menerima kunjungan kehormatan Menlu Amerika Serikat Anthony Blinken. Retno mengatakan, Amerika Serikat dan Rusia merupakan dua mitra baik Indonesia.

Indonesia pun akan terus mengembangkan strategic trust dengan semua negara mitra Indonesia. Stategic trust ini sangat penting sebagai pondasi untuk membangun sebuah kerja sama yang saling menguntungkan dan saling menghormati.

"Strategic trust ini juga diperlukan untuk membangun dunia yang damai, stabil, dan sejahtera. Dan Indonesia memiliki komitmen yang sangat tinggi untuk berkontribusi menciptakan dunia yang damai, stabil, dan sejahtera," kata Retno.

Baca Juga


 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler