Dinas Pendidikan Jatim Bantu Rp 1,5 miliar untuk Warga Terdampak Semeru
Puluhan alat berat juga ikut diterjunkan dalam penanganan bencana.
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Dinas Pendidikan Jawa Timur memberikan bantuan berupa uang senilai Rp1,5 miliar untuk warga terdampak awan panas guguran Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang.
"Bantuan ini merupakan donasi yang dihimpun dari lingkungan Dinas Pendidikan Jatim, Cabang Dinas Pendidikan Jatim, kepala sekolah dan guru," ujar Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi di Surabaya, Selasa (14/12).
Selain itu, bantuan juga berupa popok bayi, mi instan, susu, pembalut, minyak goreng, makanan ringan, ratusan tempat tidur lipat, ratusan sarung, sajadah dan mukena. Kemudian selimut, masker, sepatu boots, gula pasir, ratusan tas sekolah, susu ibu hamil, susu untuk anak-anak, peralatan mandi, dan lotion anti nyamuk.
"Kalau untuk donasi pakaian, sementara kami tunda dulu. Kami lebih memprioritaskan bahan pokok makanan, peralatan tidur, peralatan shalat dan susu," ucap dia.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan Jatim itu memastikan paling cepat bantuan akan didistribusikan dalam satu atau dua hari ke depan sembari menunggu donasi lainnya terkumpul. "Kami akan menghubungi panitia yang ada di lapangan untuk siapa-siapa atau wilayah mana saja yang akan menerima pendistribusian bantuan ini. Kami akan komunikasikan usai terkumpul seluruhnya," katanya.
Dia berharap bantuan yang terkumpul dari Dinas Pendidikan Jatim tersebut akan meringankan beban dari warga yang terdampak bencana Gunung Semeru.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana hingga Senin (13/12), jumlah korban meninggal dunia bencana yang terjadi pada Sabtu (4/12) tersebut sebanyak 48 orang.
Dalam mendeteksi dan mencari lokasi potensial korban tersebut, Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) menurunkan sebanyak 11 anjing pelacak yang berasal dari satuan Polda Jawa Timur, Mabes Polri dan Polres Malang.
Puluhan alat berat juga ikut diterjunkan dalam penanganan bencana yang disebabkan meningkatnya aktivitas gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa tersebut. Sedangkan, jumlah pengungsi yang terdata pada Posko Tanggap Darurat berjumlah 9.997 jiwa yang tersebar di 148 titik berbagai wilayah.