Tertular Omicron, N tak Punya Riwayat Perjalanan ke Luar Negeri

Menkes memastikan belum muncul laporan transmisi komunitas dari kasus omicron N.

MUHAMMAD ADIMAJA/ANTARA FOTO
Petugas kebersihan membawa plastik berisi sampah limbah B3 di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa (2/3/2021). Seorang petugas kebersihan di Wisma Atlet tertular SARS-CoV-2 varian omicron.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan kasus omicron pertama di Tanah Air terjadi pada orang yang tidak punya riwayat perjalanan ke luar negeri. Ia menjelaskan, kasus itu melibatkan seorang petugas kebersihan berinisial N yang selama ini tinggal di asrama Wisma Atlet.

Budi mengatakan kasus omicron yang dialami N diketahui berdasarkan hasil analisa genom sekuensing yang diterima Kemenkes RI pada 15 Desember 2021. Menurut Budi, kronologi kasus penularan yang sama juga pernah dilaporkan otoritas terkait di Hong Kong mengenai kasus omicron pada petugas yang melayani pasien.

"Akibatnya dia tertular," kata Budi saat menyampaikan keterangan pers perkembangan Covid-19 yang diikuti melalui Zoom di Jakarta, Kamis siang.

Saat menerima laporan, Kemenkes kemudian menghubungi N. Pasien tersebut lalu menjalani isolasi di asrama.

Beda gejala infeksi varian omicron dan delta. - (Republika)

Selain itu, Kemenkes juga telah mendeteksi lima kasus probable (diduga) omicron yang melibatkan pelaku perjalanan internasional dari warga negara Indonesia serta asing. Lima orang suspek infeksi omicron itu di antaranya dua kasus adalah WNI yang baru kembali dari Amerika Serikat dan Inggris.

Keduanya sedang menjalani isolasi di Wisma Atlet. Tiga kasus probable lainnya ialah WNA asal China yang berkunjung ke Manado dan sekarang dikarantina di Manado.

"Kasus omicron yang sudah kami konfirmasi satu (kasus) dan lima kasus probable itu terjadi di karantina," kata Budi.

Kecepatan penyebaran

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa telah memperingatkan bahwa omicron menyebar tidak seperti varian SARS-CoV-2 lain yang ada sebelumnya. Omicron menyebar pada tingkat yang belum pernah terlihat dengan varian sebelumnya, menurut Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Gambar pertama varian omicron dirilis oleh pakar dari ANSA, Italia. Peneliti membandingkan mutasi yang terjadi pada spike protein omicron dibandingkan dengan varian delta. - (ANSA)

Omicron telah ditemukan di 77 negara kurang dari sebulan setelah dilaporkan secara resmi di Afrika Selatan. Saat mengumumkan angka itu, WHO menyebut kemungkinan omicron sudah ada di sebagian besar negara, meskipun belum terdeteksi.

Baca Juga



Jumlah mutasi omicron yang luar biasa tinggi pada lonjakan proteinnya dengan cepat memicu kekhawatiran bahwa itu akan lebih menular daripada varian lain dan berpotensi menghindari perlindungan vaksin. Data awal dari Afrika Selatan menghubungkan varian tersebut dengan lebih sedikit rawat inap, tetapi para ahli memperingatkan bahwa dinamika mungkin tidak sama untuk setiap negara.

Menurut WHO situasi Afrika Selatan kemungkinan lebih berkaitan dengan proporsi yang sangat tinggi dari warganya yang sebelumnya telah terinfeksi Covid-19. Meningat tingkat penularan yang tinggi, petugas kesehatan bersiap menghadapi gelombang pasien baru.

"Bahkan jika omicron menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah, jumlah kasus yang banyak sekali lagi dapat membuat kewalahan sistem kesehatan yang tidak siap," kata Tedros.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler