Gejala Infeksi Omicron Biasanya Muncul Hari ke Berapa?
Infeksi omicron bisa jadi tak menimbulkan gejala atau gejala ringan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gejala omicron, varian baru virus penyebab Covid-19 dilaporkan berbeda dengan gejala klasik Covid-19. Beberapa negara menyatakan, gejala infeksi omicron lebih ringan dari yang lain.
Dilansir laman Express, Jumat (17/12), seperti semua kasus infeksi virus corona tipe baru (SARS-CoV-2), beberapa orang mungkin tidak menunjukkan gejala Covid-19 sama sekali. Hal tersebut otomatis dapat meningkatkan risiko penyebaran virus lebih lanjut.
Bukti awal yang keluar dari Afrika Selatan, tempat varian omicron pertama kali terdeteksi, telah menemukan gejala infeksinya mungkin "ringan" dibandingkan dengan varian lainnya. Namun, ini mungkin ada kaitannya dengan kondisi masyarakat di sana.
Menurut ilmuwan, kebanyakan warga Afrika Selatan sudah pernah kena Covid-19. Sebagian lain mengembangkan antibodi setelah mendapatkan vaksinasi.
Lalu, kapan gejala Covid-19 akan muncul ketika orang terinfeksi varian omicron? Gejala omicron dapat muncul kapan saja antara tiga hingga 14 hari setelah terinfeksi. Itu tidak berbeda dengan kasus varian lainnya.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rata-rata dibutuhkan lima hingga enam hari sejak seseorang terinfeksi virus untuk menunjukkan gejala. Namun, kemunculan gejala bisa memakan waktu hingga 14 hari.
Sementara itu, orang yang kena Covid-19 dapat menginfeksi orang lain sekitar dua hari sebelum gejala timbul. Mereka masih dapat terus menularkan penyakitnya hingga 10 hari setelahnya.
"Mereka dapat menularkan infeksi kepada orang lain, bahkan jika mereka memiliki gejala ringan atau tanpa gejala sama sekali, itulah sebabnya mereka harus tinggal di rumah," kata situs resmi Pemerintahan Inggris.
Para ahli juga tidak yakin seberapa baik vaksin saat ini dalam menangkal gejala varian omicron. Namun, Reuters melaporkan bukti awal menunjukkan, vaksin Covid-19 mungkin kurang efektif melawan infeksi dan penularan yang terkait dengan varian omicron.
Di seluruh Inggris, kasus omicron menyebar dengan cepat. Pada Rabu (15/12), Inggris mencapai rekor 78.610 kasus virus corona. Kepala eksekutif Badan Keamanan Kesehatan Inggris Jenny Harries mengatakan kemungkinan angka ini terus meningkat jelang Natal.
Indonesia juga telah mengonfirmasi kasus infeksi omicron pada seorang petugas kebersihan di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Kamis (16/12). Ia dilaporkan tidak mengembangkan gejala dan sudah sembuh.
Selain itu, ada dua kasus probable yang melibatkan warga negara Indonesia yang baru pulang dari Inggris dan Amerika Serikat. Lalu, ada tiga kasus probable omicron lainnya di Manado, Sulawesi Utara yang melibatkan pendatang asal China.