2 Juta Vaksin Sinovac Hibah China Tiba di Jakarta

Total vaksin hibah China yang telah tiba sebesar 4 juta dosis.

Antara/Adeng Bustami
Petugas mempersiapkan vaksin Sinovac untuk vaksinasi COVID-19 di SDN 7 Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (21/12/2021). Indonesia kembali kedatangan dua juta vaksin Sinovac dalam tahap ke-163, Selasa (21/12).
Rep: Dian Fath Risalah Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia kedatangan dua juta vaksin Sinovac dalam tahap ke-163. Vaksin ini merupakan hibah dari pemerintah China.

Baca Juga


"Ketibaan 2 juta vaksin Sinovac di Bandara Soekarno-Hatta hari ini merupakan dukungan kerja sama dose-sharing tahap ke-3 dari Pemerintah RRT," ujar Direktur Asia Timur Kementerian Luar Negeri Santo Darmosumarto, Selasa (21/12).

Dia mengatakan, dengan demikian, total vaksin dukungan Pemerintah China yang telah tiba di Indonesia sebesar 4 juta dosis. Kerja sama dose sharing ini adalah implementasi dari Kemitraan Strategis Komprehensif RI-RRT, terutama dalam bersama-sama menghadapi tantangan pandemi Covid-19.

Santo menambahkan bahwa diplomasi vaksin bekerja untuk mengamankan kebutuhan vaksin bagi keperluan rakyat Indonesia. Selain terus menyuarakan kesetaraan akses vaksin untuk semua negara, Indonesia berada di garda depan dalam mendukung upaya penguatan kerja sama kesehatan global, agar dunia lebih siap menghadapi tantangan kesehatan di masa mendatang.

Indonesia menjadi satu dari lima negara dengan vaksinasi COVID-19 dosis lengkap yang tertinggi di dunia. Dengan jumlah penerima vaksin sebesar 106 juta orang, posisi Indonesia hanya berada di belakang negara berpenduduk besar, seperti China, India, Amerika Serikat, dan Brasil.

Ketersediaan vaksin untuk mencukupi kebutuhan vaksinasi, untuk seluruh kelompok sasaran, menjadi sangat penting. Untuk itu, jelang akhir tahun, Pemerintah Indonesia semakin meningkatkan upaya percepatan dan perluasan program vaksinasi, sehingga target yang telah dicanangkan bisa tercapai.

Pada saat yang sama, masyarakat diminta untuk tetap menjaga protokol kesehatan dan mengurangi peningkatan mobilitas pada akhir tahun. Upaya pencegahan melalui kehati-hatian dan menaati protokol kesehatan, serta tidak menunda-nunda vaksinasi, harus terus dioptimalkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler