Ridwan Kamil Jamin Keamanan Ibadah Natal, 170 Ribu Personel Dikerahkan
Gubernur RIdwan Kamil menjamin keamanan ibadah natal.
- REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, memastikan keamanan dan kondusifitas pelaksanaan ibadah Natal di wilayah Jabar. Menurut Ridwan Kamil, meskipun kondusif pihaknya juga menegaskan untuk memperketat penggunaan ruang publik dan tempat wisata dari potensi kerumunan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Selain itu, menurut Ridwan Kamil, pihaknya sudah melihat situasi laporan dari intelijen, laporan dari kemasyarakatan dan laporan dari semua pihak terkait situasi keamanan.
"Insya Allah yang disampaikan, Jawa Barat sedang sangat kondusif sehingga dipersilahkan warga Kristiani melaksanakan Natal dengan aman dan tenang. Dijamin 1000 persen keamanannya oleh negara," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, usai memimpin Gelar Pasukan TNI/Polri Pengamanan Natal dan Tahun Baru di Gasibu, Bandung, Kamis (23/12).
Emil mencatat personel keamanan dari TNI/Polri 170.000 personel disiapkan di seluruh Indonesia termasuk di Jawa Barat. Namun mengingat masih dalam situasi Covid-19 yang belum selesai serta ada ancaman Umicron, maka sesuai edaran Menteri Agama agar ibadah digelar secara hibrid dan kapasitas 50 persen.
"Mudah-mudahan ini dipahami dipatuhi tanpa mengurangi kehikmatan kita dan mereka yang sedang beribadah," katanya.
Di luar pelaksanaan ibadah Natal, kata dia, pihaknya juga memprediksi terjadinya pergerakan. Menurutnya kepolisian sudah mengantisipasi dengan pos-pos keamanan di berbagai titik strategis.
"Kemudian juga dikombinasikan dengan random antigen untuk memastikan yang berpergian itu aman, kemudian juga ada vaksinasi yang sifatnya situasional dilakukan," katanya.
Menurut Emil, pihaknya juga akan mengetatkan perayaan tahun baru dimana alun-alun dan ruang publik dihimbau untuk ditutup. Hal ini sesuai arahan dari Kapolri selama menjelang tahun baru untuk mengurangi potensi kehadiran kerumunan.
"Juga kita akan mengetatkan di pusat-pusat wisata untuk memastikan aplikasi Pedulilindungi benar-benar digunakan sebagai dasar untuk menseleksi orang-orang yang punya potensi Covid bisa di-screening melalui aplikasi tersebut, juga karena sudah melakukan vaksin kurang lebih 2 kali," katanya.