Sukabumi Masuk PPKM Level 2, Akibat Warganya Terkena Covid di Karawang
Pemkot Sukabumi sebut warga yang positif sudah dua tahun berdomisili di Karawang.
REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk wilayah Jawa dan Bali kembali diperpanjang pemerintah pusat mulai 4-17 Januari 2022. Di mana dalam Inmendagri Nomor 01 Tahun 2022 disebutkan Kota Sukabumi menjadi PPKM Level 2.
Sebelumnya, dalam Inmendagri Nomor 67 Tahun 2021, Kota Sukabumi masuk PPKM Level 1 yang berlaku pada 14 Desember 2021 hingga 3 Januari 2022. Berubahnya status PPKM ini karena kasus Covid-19 warga KTP Kota Sukabumi yang terkena Covid-19 di Karawang.
''Masuk ke PPKM Level 2 karena ada kasus Covid warga KTP Kota Sukabumi yang dirawat di RSUD Karawang,'' ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Lulis Delawati, Selasa (4/1).
Informasi yang diperoleh bahwa warga tersebut berdomisili dan bekerja di Karawang sudah selama dua tahun. Sehingga, kata Lulis, Pemerintah Kota Sukabumi juga telah mengklarifikasi dan verifikasi kasus ini ke pemerintah pusat.
"Kami sudah klarifikasi dan verifikasi ke pusat dan diterima, hanya terburu Inmendagri keluar," kata dia.
Di sisi lain berdasarkan data terbaru 1-3 Januari 2022 tidak ada kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Sukabumi. Bahkan pada data 4 Januari 2022, seluruh kelurahan di Kota Sukabumi berstatus zona hijau karena tidak adanya kasus Covid dan kematian sepanjang sepekan terakhir.
''Dalam rentang waktu 27 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 semua kelurahan di kota yakni 33 kelurahan bertahan di zona hijau Covid-19,'' kata Lulis Delawati. Keadaan ini menunjukkan dalam sepekan terakhir semua kelurahan di Kota Sukabumi tersebut tidak ditemukan kasus baru atau kematian akibat Covid-19.
Lulis mengatakan, satu wilayah dinyatakan zona hijau karena dalam sepekan tidak ada kasus dan kematian akibat Covid-19. Penentuan zonasi ini dilakukan setiap pekannya berdasarkan fakta di lapangan.
Data terbaru ini ungkap Lulis, akan terus diperbaharui pada pekan berikutnya. Meskipun tidak ada kasus baru dalam sepekan, namun warga tetap harus mewaspadai peningkatan kasus dengan menerapkan protokol kesehatan terutama memakai masker.