162 Kasus Omicron di DKI Jakarta, Dinkes: Mayoritas Pelaku Perjalanan

Kasus Omicron di luar negeri, regional dan global memang terus meningkat.

ANTARA/Teguh Prihatna
Pekerja Migran Indonesia (PMI) berjalan keluar dari pintu kedatangan usai pemeriksaan dokumen perjalanan di Pelabuhan Internasional Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau, Senin (3/01/2022). Satgas Penanganan COVID-19 memperketat pengawasan pintu masuk PMI melalui jalur laut seiring dengan merebaknya varian Omicron dan adanya dugaan penggunaan surat keterangan hasil PCR palsu yang dibawa oleh PMI.
Rep: zainur mahsir ramadhan Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-—Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia, mengkonfirmasi 162 kasus Omicron di Jakarta. Menurut dia, mayoritas dari kasus itu datang dari transmisi global di luar negeri.“162 itu mayoritas kasus dari pelaku perjalanan luar negeri, gitu,” kata Dwi ketika dikonfirmasi awak media, Selasa (4/1).

Baca Juga


Dia menambahkan, kasus Omicron di luar negeri, regional dan global memang terus meningkat. Sehingga, setiap pelaku dari perjalanan tersebut diklaim pihaknya tetap menjalankan tes kedatangan dan saat keluar.“Entri tes itu waktu dia kedatangan, exit tes itu di hari terakhir saat masa karantina untuk memastikan kondisi mereka tidak ada yang terinfeksi Covid-19,” jelas dia.

Dia menambahkan, dari 162 kasus tersebut, memang ada transmisi lokal sebanyak enam kasus. Kendati demikian, dia mencontohkan jika pelaku perjalanan dari enam orang itu juga ada yang sempat melakukan perjalanan dari Medan ke Jakarta.“Kemudian juga ada kasus yang awal yang di petugas kebersihannya Wisma Atlet. Begitu,” tuturnya.

Sementara itu, Anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi PDI Perjuangan, Gilbert Simanjuntak, mengingatkan adanya gelombang ketiga pandemi Covid-19 di DKI Jakarta. Menurut dia, hal itu berkaca pada kasus-kasus sebelumnya dan peningkatan kasus Omicron yang mencapai ratusan di DKI. “Masyarakat juga harus diingatkan kemungkinan kasus infeksi Omicron naik lagi dan menimbulkan gelombang ketiga. Kuncinya adalah 3M,” kata Gilbert.

Dia menambahkan, meski gejala tidak seberat varian Delta, Omicron harus tetap diwaspadai mengingat kasus tambahan yang terus meningkat. Menurut dia, kasus Omicron dikhawatirkan bisa membuat RS jadi penuh layaknya saat varian Delta menjadi mayoritas.“Terbukti hanya dengan satu petugas terinfeksi di Wisma Atlet, lalu seluruh gedung ditutup,” katanya.

Lebih jauh, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengumumkan kenaikan kasus Omicron. Dikatakannya, hingga Senin (4/1), ada sekitar 162 kasus Omicron di DKI Jakarta. Jumlah itu, kata dia, bertambah karena ada 15 kasus tambahan di hari tersebut sesuai pengecekan di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan. “Dan 12 kasus lainnya (dari pemeriksaan Genomik Solidaritas Indonesia),” kata Riza.

Dia menambahkan, pada 2 Januari kemarin, kasus Omicron di DKI masih berkisar 135 kasus. Dengan adanya penambahan 27 kasus kemarin itu, dia menyebut kini ada sekitar 162 kasus. Ditanya lokasi ratusan kasus Omicron tersebut, Riza menduga ada di Wisma Atlet. “Saya belum cek 162 ini di mana. Harusnya di Wisma Atlet,” katanya. 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler