Berterima Kasih kepada Semua Orang, Christian Eriksen: Saya Sempat Meninggal Lima Menit
Christian Eriksen ingin bermain di Piala Dunia 2022 Qatar.
REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN -- Gelandang timnas Denmark Christian Eriksen mengucapkan terima kasih kepada penggemar sepak bola seluruh dunia atas dukungan kepadanya ketika kolaps di lapangan saat pergelaran Piala Eropa 2020 musim panas kemarin. Eriksen mengalami serangan jantung ketika pertandingan Denmark melawan Finlandia jelang akhir babak pertama.
Kapten tim Denmark Simon Kjaer waktu itu langsung melakukan tindakan penyelamatan cepat sebelum tim medis datang. Setelah dibawa ke rumah sakit beberapa saat, Eriksen diizinkan untuk pulang ke rumah. Doa dan dukungan mengalir dari seluruh dunia kepada Eriksen.
"Sungguh menakjubkan bahwa begitu banyak orang merasa perlu untuk menulis atau mengirim bunga," ujar Eriksen kepada televisi Denmark DR ketika berbicara kembali insiden yang dia alami, dilansir dari Liverpool Echo, Rabu (5/1-2022).
Peristiwa yang menimpanya membuat banyak orang tergerak memberikan dukungan. Hal tersebut, kata Eriksen sangat membahagiakan, termasuk keluarga besarnya. Selama di rumah sakit, ia mengungkapkan banyak orang mengirimkan bunga sebagai bentung dukungan.
"Di rumah sakit, mereka terus mengatakan saya menerima lebih banyak bunga. Aneh, karena saya tidak berharap orang mengirim bunga karena saya meninggal selama lima menit,"ujarnya.
Mantan pemain Tottenham Hotspur tersebut merasa itu semua sangat luar biasa. Dukungan mereka memberikan harapan hidup yang lebih besar kepadanya. Ia juga tak lupa berterima kasih kepada orang yang ditemuinya secara langsung, khususnya dokter, rekan satu tim dan keluarga. Ia dirawat di RS Rigshospitalet, Kopenhagen.
"Tetapi semua penggemar yang telah mengirim ribuan surat, email, dan bunga, atau yang datang kepada saya di jalan baik di Italia dan Denmark, saya berterima kasih kepada mereka semua atas dukungan yang saya dapatkan dari seluruh dunia yang membantu. Saya bisa melalui ini,” ujarnya.
Pemain 29 tahun tersebut kini dipasang alat implan Cardioverter-Defibrillator menyusul kondisinya jantungnya yang buruk. Akibatnya, ia dan Inter sepakat untuk mengakhiri kontrak karena di Serie A melarang pemain yang menggunakan defibrillator bermain.
Namun Eriksen mulai berlatih secara mandiri di Denmark sambil berharap masih bisa membela Denmark di Piala Dunia 2022 Qatar. Ia tak berpikir untuk pensiun. Ia bermimpin tetap bermain di lapangan hijau dan yakin bisa bermain di level atas. Ia mengeklaim fisiknya telah kembali prima.
"Itulah tujuan saya dan masih ada waktu lagi. Jadi sampai saat itu, saya hanya akan bermain sepak bola dan membuktikan bahwa saya kembali ke level yang sama,” kata dia menambahkan.
Eriksen mengaku dalam kondisi fisik yang kuat dan dia yakin bisa bertanding di Qatar yang akan berlangsung November nanti. Sebab sudah ada contoh pemain yang menggunakan defibrillator tapi bisa bermain di turnamen besar sekelas Piala Eropa, yakni Daley Blind di timnas Belanda.
"Apakah saya akan dipilih itu perkara lain, tapi merupakan impian saya bisa kembali. Sampai saat itu saya hanya inginbermain dan membuktikan bahwa saya kembali ke level yang sama," kata dia.
Mantan pemain Ajax Amsterdam dan Tottenham Hotspur itu sudah berlatih bersama Odense dan tim divisi tiga Swiss Chiasso dalam beberapa pekan terakhir. Eriksen mengatakan jantungnya bukan halangan, seraya menambahkan bahwa kejadian di Stadion Parken di Kopenhagen beberapa waktu tak akan terulang.
"Mimpi saya adalah bergabung kembali dengan tim nasional dan bermain lagi di Parken dan membuktikan bahwa kejadian sekali waktu saja. Sekali lagi, terserah manajer untuk menilai level saya," kata dia.
Eriksen mencetak delapan gol dari 60 penampilannya serta membantu Nerazzuri meraih gelar Liga Italia musim 2020/2021. Eriksen belum memiliki klub sembari menanti kejelasan kariernya di luar Italia. Meski ada defibrillator di jantungnya, Eriksen masih bisa melanjutkan karier sepak bolanya di Eredivisie Belanda dan Liga Primer Inggris.