Warganet Minta #Tangkap Ferdinand, Bareskrim Polri Bertindak

Bareskrim proses laporan dugaan ujaran SARA Ferdinand Hutahaean

Dok Humas Polri
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan.
Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menindaklanjuti laporan polisi atas nama terlapor Ferdinand Hutahaean terkait dengan ujaran kebencian mengandung SARA dan menyebarkan berita bohong. Polisi telah meminta keterangan dari tiga saksi terkait laporan tersebut.

Baca Juga


"Bareskrim Polri telah menerima laporan polisi dari seseorang berinisial HP terkait dengan dugaan tindak pidana menyebarkan informasi atau pemberitaan bohong yang dapat menimbulkan keonaran di kalangan masyarakat," kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (5/1) malam.

Ramadhan mengatakan, Ferdinan Hutahaean dilaporkan pada Rabu sore sekitar pukul 16.20 WIB. Laporan tersebut tercatat dengan nomor LP /B/007/I/2022/SPKT/Bareskrim Polri dengan terlapor pemilik atau pengguna akun Ferdinand Hutahaean dengan nama pemilik akun @ferdinandHaean3.

"Yang dilaporkan adalah terkait dengan menyebarkan informasi bermuatan permusuhan, bermuatan SARA, menyebarkan berita bohong yang dapat menimbulkankeonaran," kata Ramadhan.

Ujaran Ferdinand melalui cuitan Twitternya melanggar Pasal 45a ayat (2) juncto Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Setelah laporan diterima, penyidik langsung melakukan pemeriksaan terhadap tiga saksi, yakni satu saksi pelapor dan dua saksi lainnya.

"Malam ini dilakukan pemeriksaan terhadap tiga orang saksi, yaitu satu saksi pelapor dan dua saksi lainnya," kata Ramadhan.

Seperti diketahui, pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean sedang ramai mendapat sorotan publik, khususnya warganet. Hal itu setelah ia membuat status "Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa Maha Segalanya". Gara-gara cicitan (tweet) tersebut, Ferdinand dituding sedang menistakan Tuhan bagi pemeluk agama Islam.

Ferdinand pun mengakui, kalau statusnya di Twitter @FerdinandHaean3 tersebut sedang ramai dibahas banyak orang. Dia pun merasa perlu memberikan klarifikasi mengapa sampai membuat cicitan seperti itu.

"Bahwa cicitan saya itu kisahnya saya tidak sedang menyasar kelompok tertentu, agama tertentu, orang tertentu, atau kaum tertentu, tetapi saya dalam kondisi down kemarin saya juga hampir pingsan, saya tidak perlu bercerita masalah saya," kata Ferdinand kepada Republika.co.id di Jakarta, Rabu (5/1).

Menurut eks politikus Partai Demokrat tersebut, soal status Allahmu lemah, Allahku luar biasa merupakan dialog imajiner antara pikiran dan hatinya. Dia menekankan, cicitan itu tidak dimaksudkan untuk menjelekkan kelompok agama tertentu.

"Bahwa ketika pikiran saya down saya berkata kepada saya, 'Hei Ferdinand, kau akan hancur, Allahmu lemah tidak akan bisa membela kau', tetapi hati saya berkata, 'Oh tidak, pikiran Allahku kuat, Allahku tidak perlu dibela, saya harus kuatlah' kira-kira seperti itu intinya," kata Ferdinand menegaskan.

 

 

Cuitan Ferdinand memancing kegaduhan di jagad Twitter hingga muncul trending #TangkapFerdinand. Karena bagi sebagian kalangan umat beragama yang mengkritik cuitan tersebut, Ferdinand dituduh sengaja menyinggung Tuhannya umat Islam. Karena penyebutan nama Allah sebagai Tuhan di Indonesia hanya digunakan oleh dua agama, yakni Islam dan Kristen.

"Jangan ngeles kamu nand, kata Allahmu lemah ini menghina 1,8 miliar manusia di dunia, kata Allah berulang kali ditulis di dalam Alquran, beda kalau kau sebut Tuhan atau God..," tulis akun BangEdi @EdiMahaMG, yang menanggapi cuitan Ferdinand tersebut.

Bang Edi juga mencuit, "Beberapa bulan terakhir mungkin polri nyari figur sebelah sono yang kepleset, buat ditangkap, biar presisi, biar adil tak pandang bulu, akhirnya ada perdinand yg cocok dengan kriteria dimaksud..

masuk itu barang..

#TangkapFerdinand."

Saat Republika.co.id menelusurinya, kini status tersebut sudah tidak ada alias dihapus. Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas menyesalkan cuitan Ferdinand Hutahaean di media sosial Twitter yang dianggap menyinggung agama lain. Apa yang ditulis Ferdinand, menurutnya telah menghina dan merendahkan Tuhan agama lain.

"Saya sangat menyesalkan sekali komentar sinis yang disampaikan oleh Ferdinand Hutahean," ujar Anwar dalam pesan teks, Rabu (5/1).

Anwar Abbas bahkan tidak habis pikir kalimat tersebut ditulis langsung oleh Ferdinand yang selama ini menggaungkan toleransi, menghargai perbedaan dan sangat anti terhadap orang-orang yang merendahkan agama lain. 

"Kenapa dia melanggar sendiri ucapannya? hal ini tentu saja akan sangat menyakiti hati agama lain, termasuk umat Islam," tuturnya. 

Karenanya, Anwar mengimbau agar mantan politisi Partai Demokrat itu segera meminta maaf atas kegaduhan yang dibuatnya. "Saya menghimbau Ferdinand Hutahean untuk secara rendah hati, meminta maaf agar pernyataannya tersebut tidak membuat gaduh negeri ini," ujarnya.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler