Tetangga yang Buruk dan Pesan Malaikat Jibril untuk Rasulullah SAW

Islam memberikan panduan berinteraksi yang baik terhadap tetangga

Republika/Aditya Pradana Putra
Islam memberikan panduan berinteraksi yang baik terhadap tetangga. Ilustrasi hidup bertetangga.
Rep: Ratna Ajeng Tejomukti, Andrian Saputra  Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, Tetangga yang baik merupakan salah satu rezeki. Di antara akhlak baik seorang Muslim adalah memuliakan tetangga. 

Baca Juga


Namun bagaimana jika kita mendapati tetangga yang usil dan suka mengganggu. Apa yang harus dilakukan untuk menghadapinya? 

Ulama asal Toronto Kanada, Syekh Ahmad Kutty, sebagaimana dikutip dari askthescholar.com, mengatakan jika mereka menyakiti  dan itu menjadi tak tertahankan, kita dapat mencari cara hukum apa pun yang tersedia. Biarkan hukum mengurusnya. 

Namun, ada cara yang lebih baik dan ideal yaitu untuk memaafkan mereka dan meminta Allah ﷻ untuk membimbing mereka. 

Nabi Muhammad ﷺ menasihati salah satu sahabatnya sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut:  

صِل من قطعك، وأعطِ من حرمك، واعف عمَّن ظلمك

“Sambunglah orang yang memutuskan tali silaturahmi denganmu, berilah orang yang tidak mau memberi kepadamu, dan maafkanlah orang yang menzalimimu." (HR  Haithami)

Sementara itu, Allah ﷻ berfirman dalam Alquran surat Fussilat ayat 34 sebagai berikut: 

وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۚ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ

“Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia.”  

Dengan cara ini, Insya Allah,  mereka dapat mengubah sikap mereka terhadap kita. Kita juga dapat berdoa memohon kepada Allah ﷻ, 

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ غَضَبِهِ وَمِنْ شَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَأَنْ يَحْضُرُوْنِ

A'udzu bikalimaatillaahittaammati min ghadhabihi wa 'iqaabihi wa min syarri ibaadihi wa min hamazaathi asysyayaathini wa a'adzu bika rabbi an yahdhuruni.  

( Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, kejahatan para hamba-Nya, dan godaan setan. Aku pun berlindung kepada-Nya dari kepungan setan itu.).  

Sementara itu, bentuk perbuatan baik kepada tetangga bisa berupa memperlakukan tetangga dengan baik, tidak menggunjingnya, tidak menyakitinya, dan tidak membiarkannya kelaparan. Sebab bisa jadi tetangga menjadi orang pertama yang membantu Anda ketika dalam kesulitan.  

 

Tapi yang lebih penting dari itu berbuat baik kepada tetangga adalah semata-mata karena mencari keridhaan Allah dan mengikuti apa yang disampaikan dan dicontohkan Rasulullah ﷺ. 

Saking pentingnya memuliakan tetangga, malaikat Jibril pun sering berpesan kepada Rasulullah ﷺ tentang tetangga.

حَدَّثَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ الْقَوَارِيرِيُّ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ عَنْ عُمَرَ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عُمَرَ يَقُولُا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا زَالَ جِبْرِيلُ يُوصِينِي بِالْجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ

Telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Umar Al Qawariri; Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zuraidari Umar bin Muhammad dari Bapaknya dia berkata; Aku mendengar Ibnu Umar berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: Sesungguhnya Jibril terus-menerus berpesan kepadaku tentang tetangga, hingga aku menduga bahwasanya ia akan memberikan hak waris kepada tetangga. (HR. Muslim)

Pada redaksi hadits yang berbeda Rasulullah ﷺ mengajarkan umatnya memperhatikan tetangga meskipun sekadar dengan berbagi sayur. 

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا ابْنُ إِدْرِيسَ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ ح و حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا ابْنُ إِدْرِيسَ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي عِمْرَانَ الْجَوْنِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الصَّامِتِ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ إِنَّ خَلِيلِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْصَانِي إِذَا طَبَخْتَ مَرَقًا فَأَكْثِرْ مَاءَهُ ثُمَّ انْظُرْ أَهْلَ بَيْتٍ مِنْ جِيرَانِكَ فَأَصِبْهُمْ مِنْهَا بِمَعْرُوفٍ

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris. Telah mengabarkan kepada kami Syu'bah. Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris.

Telah mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Abu Imran Al Jauni dari Abdullah bin Ash Shamit dari Abu Dzar dia berkata: Kekasih saya, Rasulullah ﷺ pernah berpesan kepada saya: Apabila kamu memasak kuah sayur, maka perbanyaklah airnya, lalu lihatlah jumlah keluarga tetanggamu dan berikanlah sebagiannya kepada mereka dengan baik, (HR Muslim).

 

 

Sumber: askthescholar  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler