Tim Kalah, Pemain Dicerca, Gaya Melatih Mourinho yang Belum Berubah

Jose Mourinho kerap menyalahkan pemain atas hasil buruk tim di lapangan.

EPA-EFE/RICARDO ANTIMIANI
Pelatih kepala AS Roma Jose Mourinho.
Rep: Anggoro Pramudya Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Bermula dari membuat Ricardo Quaresma menangis, hingga menyebut Paul Pogba sebagai virus. Pelatih Jose Mourinho sepertinya memiliki riwayat panjang sebagai pelatih yang kerap berselisih dengan para pemain yang ia tangani saat hasil negatif diraih.

Baca Juga


Jalan panjang Mourinho sebagai pelatih berkelas memang tak bisa dipandang sebelah mata. Sukses membawa FC Porto menjuarai Liga Champions pada musim 2003/2004 lalu membuat namanya meroket.

Namun bukan Mourinho namanya jika setiap pernyataan dan perilakunya tak menyita kontroversi. Pelatih yang menjuluki dirinya sebagai the Special One tersebut kerap bersitegang dengan anak didiknya.

Kini praharu baru kembali ditemukan ketika ia menangani AS Roma. Baru saja membesut i Giallorossi pada musim panas tahun lalu, Mourinho sudah menyulut api ke beberapa pemain Roma.

Berbicara usai kekalahan melawan Juventus pelatih asal Portugal itu dengan pedas menyatakan, timnya memiliki masalah yang kompleks pada faktor psikologis dan beberapa pemain terlihat terlalu lemah.

Ini bukan pertama kalinya Mourinho mengkritik tim asal ibu kota tersebut. Sebelumnya, usai Roma dipecundangi Bodo-Glimt 1-6 di turnamen Europa Conference League Oktober lalu, allenatore berusia 58 tahun menilai ada jurang kualitas antara tim utama dengan barisan pemain cadangan.

Sportsmail, Senin (10/1/2022) merangkum berbagai kisah perselisihan Mourinho dengan para pemain yang pernah ia tangani.

Paul Pogba (Manchester United)

Paul Pogba boleh saja mempersembahkan gelar Piala Dunia 2018 untuk timnas Prancis, tapi bukan garansi dia jadi anak emas dan selau jadi starter. Justru ia dikesampingkan oleh the Special One.

Tanda-tanda awal kedatangan Mourinho cukup menjanjikan. Namun setelah itu, semuanya runtuh dalam sekejap. Beberapa laporan menyebut keduanya tak lagi berbicara sejak Maret 2018.

Setelah ketegangan antara kedua pihak berbagai kabar menyeruak dengan Mourinho disebut menghina Pogba dengan perkataan 'virus'. Pogba pun dicopot sebagai wakil kapten dan mendapat serangan dari pada pendukung Setan Merah.

Mou juga memberitahu Pogba tidak akan bermain pada suatu pertandingan di hadapan rekan setimnya dan hal itu dinilai tak menghormati sang orkestrator lini tengah MU.

Eden Hazard (Chelsea)

Pemain sepak bola kelas wahid berikutnya yang terlibat konflik dengan the Special One adalah Eden Hazard. Sejumlah laporan waktu itu menyebut hubungan keduanya memburuk hingga berujung pada keputusan manajemen the Blues yang mendepak Mourinho pada Desember 2015.

Hubungan yang retak berawal pada momen krusial saat menghadapi Atletico Madrid di Liga Champions 2014. Hazard yang diminta turut membantu pertahanan justru tak menghiraukan perintah tersebut.

Mourinho pun menyebut pemain asal Belgia itu bukanlah tipe pemain yang mengorbankan dirinya untuk tim. "Eden adalah tipe pemain yang tidak siap secara mental untuk melihat ke belakang ke bek kirinya dan meninggalkan hidupnya untuknya," kata Mou beberapa waktu lalu.

Eden Hazard saat masih membela Chelsea. - (AP)

 

Ricardo Quaresma (Inter Milan)

Ricardo Quaresma merupakan penandatanganan termahal Mourinho bersama Inter Milan dengan biaya mencapai 15 juta pounds dari FC Porto.

Namun hubungannya dengan pemain asal Portugal justru pecah. Mourinho berharap Quaresma dapat berkembang dengannya di i Nerazzurri. Tetapi, hingga pergantian musim 2009 sang pemain tidak memberikan kontribusi berlebih.

Mourinho pun memutuskan untuk meminjamkan sang pemain ke Chelsea hingga akhir musim selama jendela transfer musim dingin. Quaresma pun tak bisa menahan komentarnya ketika berada di bawah pelatih Mourinho.

"Ketika saya berada di Inter, saya tidak merasa sangat percaya diri. Saya tidak bermain bagus dan tidak bahagia, saya sudah merasa lebih percaya diri di sini di Chelsea. Ini telah membawa kembali kegembiraan bagi saya, yang tidak saya miliki di Inter," kata Quaresma.

Tanguy Ndombele (Tottenham Hotspur)

Satu-satunya pengunjung yang tidak diharapkan Tanguy Ndombele saat beristirahat di apartemennya di London utara pada April 2020 adalah Jose Mourinho. Manajernya, yang tiba tanpa pemberitahuan, memanggil gelandangnya untuk sesi kebugaran dadakan.

Mourinho menganggap permintaanya itu perlu diikuti, bagaimanapun, karena ia merasa sangat frustrasi dengan performa Ndombele ketika bermain untuk Tottenham.

Insiden menyakitkan terjadi saat Mourinho menunjuk Ndombele untuk keluar lapangan pada laga melawan Burnley dan ia menyebut pada babak pertama Spurs seperti tidak memiliki lini tengah.

"Saya tahu beradaptasi dengan Liga Inggris sulit tetapi Ndombele memiliki cukup waktu dan pemain sepertinya harus memberi kami lebih dari yang ia lakukan," kata Mou.

Ricardo Carvalho (Chelsea)

Salah satu komentar pedas Mourinho kepada anak asuhnya adalah ketika ia melayangkan kritik terhadap bek tengah Chelsea, Ricardo Carvalho. Carvalho yang merupakan pemain reguler selama masa jabatan pertama Mourinho bersama the Blues, justru terlihat frustrasi ketika memasuki awal musim berikutnya.

Mourinho juga menyebut sang pemain tidak memiliki kecerdasan dalam menjalankan peran sebagai bek dan bertanya tentang kestabilan mental bek asal Portugal itu. "Dia tampaknya memiliki masalah dalam memahami berbagai hal, mungkin dia harus menjalani tes IQ, atau pergi ke rumah sakit jiwa."

Tanguy Ndombele - (EPA-EFE/Wallace Woon )

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler