Produser: Kanye West Bakal Ketemu Putin, Bangun Bisnis di Rusia
Tak hanya menggelar konser, Kanye West dikabarkan akan berbisnis di Rusia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kanye West dilaporkan berencana mengunjungi Rusia untuk membangun bisnis. Tidak hanya itu, rapper yang kini mengubah nama panggungnya menjadi Ye itu dikabarkan bakal bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Produser sekaligus penasihat strategis Ye, Ameer Sudan, menjelaskan bahwa sang rapper menjadwalkan konser pertamanya di Rusia sekitar musim semi atau musim panas ini. Di sana, ia akan mendiskusikan kesepakatan bisnis dengan miliarder yang terkait dengan Kremlin.
"Dia akan menghabiskan banyak waktu disana. Rusia akan menjadi rumah kedua baginya," kata Sudan kepada Billboard, seperti dilansir dari The Moscow Times, Rabu (12/1/2022).
Sudan juga mengungkap rencana Ye untuk bertemu dengan Putin. Menurut dia, pertemuan tersebut tidak perlu dikait-kaitkan dengan politik negara.
"Kanye tahu apa yang terjadi, dia sangat menyadari banyak hal. Dan itu (rencana bertemu Putin) bukan sebuah upaya melawan Amerika Serikat atau memicu konflik. Ye adalah Ye, dia tidak bisa dikontrol,” kata Sudan.
Lebih lanjut, Sudan juga membocorkan bahwa West akan berbisnis dengan miliarder Rusia-Azerbaijan, Aras Agalarov, dan putranya Emin Agalarov. Menurut Sudan, dia sudah berkoordinasi dengan Scott Balber yang merupakan orang kepercayaan sekaligus penasihat hukum keluarga Agalarov.
Aras Agalarov, sekutu dekat Putin, telah menjadi penghubung antara Putin dan Trump untuk membawa kontes Miss Universe yang dihelat Trump ke Moskow pada 2013. Keluarga Agalarov juga sedang dalam pembicaraan untuk membangun Trump Tower di Moskow.
Menurut Ameer Sudan, West sedang mengerjakan kesepakatan bisnis baru dengan Agalarov. Perjanjian bisnis itu akan meningkatkan kekayaan bersihnya menjadi lebih dari 10 miliar dolar AS.
"Ye akan sampai di sana bagaimanapun caranya. Apa yang akan mereka katakan? Dia akan menjadi tamu istimewa Agalarov," kata Sudan.
Perwakilan Emin Agalarov, Rob Goldstone, mengatakan kepada majalah Rolling Stone bahwa dia dapat mengonfirmasi bahwa saat ini Ye dan Agalarov sedang membicarakan kesepakatan bisnis. Meski demikian, perwakilan Humas Ye, Pierre Rougier, membantah pernyataan Sudan dan mengatakan bahwa itu adalah informasi yang dibuat-buat.
Sementara itu, Kremlin masih bungkam. Rusia belum mengomentari laporan Billboard tentang rencana Ye untuk bertemu Putin.