Booster Vaksin Covid-19 mRNA Beri Perlindungan Terbaik dari Omicron

Dua dosis vaksin mRNA disebut belum cukup melawan Omicron.

EPA-EFE/BIONTECH SE
Dua dosis vaksin mRNA disebut belum cukup melawan Omicron.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan dan Botswana pada November 2021, varian Omicron telah menyebar di berbagai belahan dunia. Pemberian booster vaksin mRNA dapat memberikan perlindungan terbaik dari varian yang sangat mudah menular ini.

Baca Juga


Imunitas dari vaksin Covid-19 bisa memudar seiring waktu dan seiring dengan kemunculan varian-varian baru. Pada situasi ini, pemberian booster atau dosis vaksin tambahan dapat membantu memperkuat kembali perlindungan tersebut.

Akan tetapi, saat ini belum diketahui sebaik apa vaksin yang ada saat ini dalam melawan Omicron. Oleh karena itu, sekelompok peneliti dari Ragon Institute of Massachusetts General Hospital, Massachusetts Institute of Technology, dan Harvard melakukan studi lebih lanjut mengenai efektivitas booster di tengah kemunculan varian Omicron.

Dalam studi ini, partisipan dibagi ke dalam empat kelompok. Kelompok pertama terdiri dari orang-orang yang belum pernah terkena Covid-19 dan baru divaksinasi Covid-19 dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.

Kelompok kedua terdiri dari orang-oran yang belum pernah terkena Covid-19 dan sudah divaksinasi Covid-19 dalam kurun waktu 6-12 bulan terakhir. Kelompok ketiga teridir dari orang-orang yang sudah divaksinasi dalam kurun waktu 6-12 terakhir dan pernah terkena Covid-19.

Kelompok keempat merupakan orang-orang yang tidak pernah terkena Covid-19 dan telah menerima booster vaksin mRNA dalam tiga bulan terakhir. Kelompok ini merupakan kelompok satu-satunya yang menerima booster.

Melalui perbandingan sampel darah, tim peneliti menemukan bahwa kelompok yang menerima booster memiliki cakupan dan reaktivitas silang yang lebih besar dalam menetralkan respons antibodi terhadap pseudovirus Omicron yang digunakan dalam studi. Studi ini juga menemukan bahwa SARS-CoV-2 hanya menginfeksi sel yang memiliki reseptor ACE2, dan laju infeksi Omicron dua kali lebih tinggi dibandingkan Delta.

Profesor di bidang penyakit menular dari Vanderbilt University Medical Center Dr William Schaffner mengatakan studi ini memang masih memiliki keterbatasan. Akan tetapi, temuan dalam studi ini memberikan penjabaran yang jelas mengenai sisi antibodi dari sistem imun.

"Dua dosis vaksin mRNA, walaupun memberikan tingkat antibodi yang baik, tidak begitu efektif dalam menetralisir varian Omicron," jelas Dr Schaffner, seperti dilansir Medical News Today, Jumat (13/1/2022).

Akan tetapi, penambahan dosis ketiga atau booster dapat memberikan antibodi yang lebih banyak dan lebih beragam. Berdasarkan studi ini, Dr Shaffner mengatakan pemberian booster vaksin mRNA juga cukup efektif dalam memberikan perlindungan dari ancaman varian Omicron.

"Vaksinasi dan dapatkan booster bila Anda memenuhi kelayakan dengans egera, itu akan memberikan perlindungan terbaik," pungkas Dr Schaffner.

Baca juga : Kelenjar Getah Bening Bengkak Setelah Disuntik Vaksin Booster Covid-19, Jangan Khawatir!

Direktur Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Dr Rochelle P Walensky mengatakan vaksin dan booster berperan penting dalam mencegah terjadinya konsekuensi fatal atau berat dari infeksi Covid-19. Oleh karena itu, Dr Walensky mengimbau masyarakat untuk menjalani empat langkah penting dalam keseharian mereka.

"Vaksinasi dan dapatkan booster bila memenuhi kelayakan, gunakan masker, berdiam di rumah saat sakit, dan lakukan tes bila Anda memiliki gejala," ungkap Dr Walensky.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler