Kriminal Bersenjata Bunuh 50 Warga Desa di Nigeria
Pasukan keamanan terpaksa mundur dan penyerang leluasa membakar toko milik warga.
REPUBLIKA.CO.ID, KEBBI -- Sejumlah saksi melaporkan puluhan orang bersenjata dengan sepeda motor masuk ke sebuah desa di barat laut Nigeria dan membunuh 50 orang. Kelompok-kelompok kriminal meneror daerah tersebut beberapa tahun terakhir yang memaksa ribuan orang mengungsi.
Kini daerah itu mendapat perhatian dunia karena penculikan massal dengan tebusan di sekolah-sekolah. Tetua setempat Abdullahi Karman Unash mengatakan pada Jumat (14/1/2022) malam bahwa pria bersenjata masuk Desa Dankade di Negara Bagian Kebbi dan terlibat baku tembak dengan tentara serta polisi.
Ia mengatakan, pasukan keamanan terpaksa mundur, sehingga para penyerang dapat membakar toko-toko, gudang gandum dan membawa ternak pada Sabtu (15/1/2022) dini hari. "Mereka membunuh dua orang tentara dan satu petugas polisi dan 50 warga desa, (mereka) menculik pemimpin komunitas Dankade dan banyak warga desa, sebagian besar perempuan dan anak-anak," kata Karman, Ahad (16/1/2022).
Serangan ini terjadi satu pekan setelah sekelompok orang bersenjata membunuh 200 orang di dekat Negara Bagian Zamfara. Putra ketua komunitas yang diculik, Didzi Umar Bunu mengatakan orang bersenjata kembali pada Ahad pagi dan membakar lebih banyak rumah. "Mereka tidak menelepon atau meminta tebusan, desa Dankade dipenuhi dengan jenazah," katanya.
Juru bicara kepolisian Kebbi Nafiu Abubakar tidak menjawab permintaan komentar. Kebbi berbatasan dengan Zamfara, lokasi operasi militer pemerintah bulan Desember lalu pemerintah.
Pemerintah juga mematikan jalur komunikasi ke negara bagian itu untuk membersihkannya daerah kelompok-kelompok teroris. Kekerasan menjadi tantangan berat bagi negara-negara bagian utara Nigeria yang biasanya lebih miskin dibanding negara bagian selatan.
Dalam pernyataannya Presiden Muhammadu Buhari mengatakan militer sudah memulai operasi besar di Negara Bagian Niger yang berbatasan dengan Kebbi. Operasi tersebut untuk membersihkan para penjahat dan pemberontak Boko Haram.