Tidak Tunda PTM 100 Persen, Apa Alasan Pemprov DKI?

Daerah penyangga DKI Jakarta telah menunda PTM 100 persen.

Prayogi/Republika.
Petugas menyemprotkan disinfektan di SMPN 252, Jakarta saat penghentian sementara kegiatan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) setelah terdapat satu siswa yang positif Covid-19, Jumat (14/1/2022). Pemprov DKI Jakarta tetap akan menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen, walau saat ini sudah ada beberapa sekolah yang ditutup sementara akibat ditemukannya kasus Covid-19 saat PTM berlangsung.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki pertimbangan tersendiri untuk tidak menunda proses pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen seperti daerah penyangga di tengah peningkatan kasus Covid-19. Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, semuanya masih dalam kendali dan pengawasan yang baik.

Baca Juga


"DKI memiliki kebijakan dan pertimbangan berbeda dengan daerah penyangga di Bogor, Depok, dan Bekasi," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa (18/1/2022).

Riza mengatakan, para siswa di DKI Jakarta sudah dua tahun tidak sekolah. Ia tidak ingin kualitas para siswa yang menjadi sumber daya manusia bangsa menurun karena dua tahun belajar di rumah.

Riza menjelaskan, meskipun pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan sebelum PTM 100 persen terlaksana dengan baik, tetapi kualitasnya tetap berbeda dengan pembelajaran tatap muka secara langsung di sekolah. Riza menilai, banyak pelajaran yang memerlukan diskusi dan praktik langsung di sekolah sehingga siswa dapat memahami lebih baik dibandingkan belajar secara daring.

"Sebaik apapun anak kita maupun gurunya, tapi belajar jarak jauh itu berbeda dengan belajar langsung di sekolah. Banyak pelajaran yang tidak bisa dipahami secara baik jika belajar secara online saja. Perlu ada diskusi di sekolah, perlu praktik, dan sebagainya," katanya.

Riza menyebut, para siswa dan orang tua menyambut baik PTM 100 persen terbatas. Akan tetapi, dia menekankan agar tetap ada protokol kesehatan yang dijaga demi menghindari Covid-19.

Sementara itu, di daerah penyangga Ibu Kota, yakni Bogor, Depok, dan Bekasi, sejak pekan lalu sudah menyatakan untuk memutuskan menunda pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen guna mengantisipasi penularan Covid-19 di sekolah. Namun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap melanjutkan PTM dengan 100 persen siswa di tengah meluasnya penyebaran varian omicron.

Sebelumnya, ada 21 dari 39 sekolah yang sudah kembali melaksanakan PTM 100 persen terbatas setelah sempat ditutup karena temuan kasus Covid-19. Riza menjelaskan, jumlah total peserta didik yang terpapar ada 62 orang, tenaga didik dua orang, tenaga kependidikan tiga orang, sehingga total yang terpapar ada 67 orang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler