Anggota DPRD DKI Kritik Anies Pantau Cek Suara daripada Banjir
Gilbert mengatakan, Anies menjawab suara sumbang dengan suara sumbang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, menyoroti langkah Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, yang terus memantau cek suara di Jakarta International Stadium (JIS) alih-alih banjir di DKI sejak kemarin (18/1). Menurut Gilbert, Anies terlalu sering menjawab kritikan dengan penjelasan yang tidak terbuka.
“Tetapi menjawab suara sumbang dengan suara sumbang juga lebih aneh dan terdengar lebih sumbang,” kata Gilbert merujuk pada Anies, dalam keterangannya, kemarin.
Dia menambahkan, berbeda dengan banjir yang tak terpantau, cek suara di JIS terus dilakukan dengan tujuan saling sindir. Gilbert mengaku kecewa karena BMKG sudah mengumumkan hujan deras di DKI dari 17-22 Januari 2022.
“Saat ini banjir di Jakarta masih terjadi di beberapa titik, dan tidak satupun yang ditinjau Gubernur, tidak seperti acara nyanyi di JIS yang sampai 2 kali ditampilkan,” kata politikus PDIP itu.
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan kembali menyaksikan langsung cek suara yang dilakukan grup musik Nidji, di Jakarta International Stadium (JIS), Ahad (16/1). Pada unggahan Instagram-nya, Anies terlihat antusias dengan memberi tepuk tangan saat menyaksikan Nidji.
Anies menambahkan, suara musik yang ditonjolkan menggelegar. “Suaranya merdu, tidak ada sumbang-sumbangnya,” kata Anies dalam akun Instagramnya, dikutip Senin (17/1).
Sejauh ini, Anies, PSI dan Giring memang kerap saling sindir menyoal kebijakan-kebijakan Pemprov DKI, dan Formula E Juni nanti. Pada hari yang sama ketika Anies memuji Nidji, Giring pun berkicau soal suara sumbang di akun Twitter-nya @Giring_Ganesha.
"Jangan kau dengarkan suara sumbang. Oktober bakal ada yg tumbang. Cepat-cepat lah kita tutup gerbang. 2024 Insya Allah Indonesia tidak akan masuk jurang."
Tidak dijelaskan suara sumbang dimaksud apakah ini merupakan sebuah pesan tersirat yang ditujukan ke Anies. Namun pada Oktober 2022, masa jabatan Anies Baswedan memang akan berakhir. Setelah itu, nasib Anies belum diketahui, apakah akan maju sebagai salah satu capres pada 2024 atau tetap kembali mencalonkan diri sebagai gubernur.