Kenalan Pendiri Pasar NFT OpenSea, 30 Tahun Sudah Jadi Miliarder Teknologi

Setiap Saham pendiri OpenSea,Devin Finzer dan Alex Atallah bernilai 2,2 miliar dolar

forbes
Pendiri OpenSea Devin Finzer dan Alex Atallah (kiri)
Rep: Meiliza Laveda Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Salah satu pasar Non Fungible Token (NFT) yang tengah ramai diperbincangkan adalah OpenSea. Beberapa pekan lalu, nilai perusahaan OpenSea sebesar 13,3 miliar dolar Amerika.

Baca Juga


Angka tersebut naik 1,5 miliar dolar Amerika hanya dalam waktu enam bulan. Menurut perkiraan Forbes, setiap saham pendiri OpenSea, yaitu Devin Finzer dan Alex Atallah senilai sekitar 2,2 miliar dolar Amerika.

Empat tahun lalu, OpenSea didirikan dan menjadi perusahaan rintisan NFT yang berbasis di New York. NFT merupakan aset digital seperti karya seni yang terdaftar pada buku besar disebut blockchain.

Di OpenSea, pengguna dapat membuat, membeli, dan menjual semua jenis NFT dengan imbalan potongan 2,5 persen dari setiap penjualan. Selama setahun terakhir, OpenSea telah berkembang pesat.

Pada bulan Juli 2021, OpenSea telah menutup putaran pendanaan 100 juta dolar Amerika yang dipimpin oleh perusahaan modal ventura Andreessen Horowitz dan mencatat transaksi senilai sekitar 350 juta dolar Amerika pada bulan itu. Bulan berikutnya, transaksi mencapai 3,4 miliar dolar Amerika, sebuah peningkatan mengejutkan sepuluh kali lipat yang menghasilkan pendapatan 85 juta dolar Amerika dari komisi.

Namun, pada bulan berikutnya, pasar NFT sedikit mendingin dan memanas lagi pada Desember 2021. OpenSea memproses lebih dari 3,3 miliar dolar Amerika penjualan pada bulan lalu. Ini menghasilkan sekitar 82,5 juta dolar Amerika pendapatan untuk dirinya sendiri. Saat ini, perusahaan mempekerjakan lebih dari 70 orang.

 
 

Finzer dan Atallah yang berusia sekitar 30 tahun memiliki riwayat hidup yang akrab bagi miliarder teknologi muda. CEO Finzer dibesarkan di Bay Area lulusan Brown University dan bekerja sebagai insinyur perangkat lunak di Pinterest.

Pada tahun 2015, ia mendirikan startup pertamanya, sebuah mesin pencari bernama Claimdog sebelum menjualnya ke Credit Karma.

Sementara Atallah yang dilahirkan di Colorado, merupakan lulusan Stanford University. Dia telah bekerja di perusahaan rintisan Silicon Valley, Zugata dan Whatsgoodly.

Pada Januari 2018, mereka bekerja sama untuk akselerator startup Y Combinator dengan ide untuk membayar pengguna crypto untuk membagikan hotspot wifi mereka. Kemudian mereka bekerja sama untuk meluncurkan OpenSea dan pindah ke New York.

Menurut data Pitchbook, OpenSea telah mengumpulkan lebih dari 420 juta dolar Amerika dari investor. OpenSea berencana untuk meningkatkan jumlah karyawannya dengan berfokus pada tim kepercayaan dan keamanan serta berinvestasi dalam membuat produknya lebih mudah diakses oleh khalayak umum.

Seiring berjalannya waktu, OpenSea menghadapi persaingan ketat termasuk dari raksasa crypto Coinbase. Pada bulan September, Finzer meminta pengunduran diri kepala produk OpenSea setelah dia diketahui membeli NFT sesaat sebelum mereka ditayangkan di pasar.

 

Menurut data dari DappRadar, sekitar 23 miliar dolar Amerika NFT dipertukarkan secara virtual pada tahun 2021. “Visi kami adalah menjadi tujuan bagi ekonomi digital terbuka baru ini untuk berkembang,” kata Finzer dalam sebuah pernyataan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler